Menlu Korsel Minta Dukungan RI untuk Denuklirisasi Semenanjung Korea

8 April 2019 13:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kanan) duduk bersama Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha (kiri) saat pertemuan di Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kanan) duduk bersama Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha (kiri) saat pertemuan di Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha. Isu semenanjung Korea turut dibahas oleh kedua Menlu.
ADVERTISEMENT
Permasalahan semenanjung Korea melibatkan dua negara Korea Selatan dan Korea Utara. Situasi di wilayah tersebut menjadi fokus dunia lantaran Korea Utara sempat melakukan uji coba nuklir.
Usai bertemu Retno di Gedung Pancasila kantor Kemlu di Jakarta Pusat pada Senin (8/4) Kang mengatakan ia meminta dukungan RI untuk menyelesaikan permasalahan di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha (kiri) saat pertemuan di Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Saya dan Menlu Retno bertukar pandangan mengenai perkembangan terakhir dan situasi di Semenanjung Korea," ucap Kang di Gedung Pancasila.
"Saya minta Indonesia terus mendukung upaya mencapai denuklirisasi dan perdamaian yang permanen di semenanjung Korea," papar dia.
Senada dengan Kang, Retno memandang Korsel telah melakukan langkah yang tepat demi menciptakan perdamaian di wilayah Semenanjung Korea.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kanan) dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha (kiri) saat pertemuan di Jakarta. Foto: Helmi Afandi Abullah/kumparan
"Indonesia mengapresiasi Korea Selatan karen berkomitmen untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Senjata nuklir di Korea Utara tahun lalu sempat menjadi perhatian dunia. Sebab, Korut kerap menggelar uji coba rudal nuklir. Percobaan nuklir dianggap mengancam perdamaian di semenanjung Korea dan dunia.
Meski demikian, sejak pertengahan tahun lalu, Korut memutuskan menangguhkan uji coba. Penangguhan dilakukan setelah dunia memberikan sanksi ekonomi kepada Pyongyang.