Menlu: Pasukan RI Rebut Hati Masyarakat Lebanon

27 Februari 2018 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, melanjutkan kunjungan hari kedua di Lebanon. Setelah melawat kontingen pasukan Garuda di Port of Beirut, Retno dan rombongan bergerak ke kota Adchit Al-Qusayr.
ADVERTISEMENT
Di kota tersebut terdapat markas Indonesian Battalion (Indobatt), yang juga merupakan bagian dari Kontingen Garuda dalam Misi Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Tiba di gerbang Indobatt, Menlu disambut tari Pasambahan yang dipersembahkan oleh pasukan penjaga perdamaian perempuan Indonesia.
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
Setelah penyambutan Retno langsung berdiskusi dengan kontingen perempuan dari Pasukan Garuda yang seluruhnya berjumlah 48 orang. Dalam pandangan Retno peacekeepers perempuam punya keunggulan dan nilai tambah sendiri.
Kelebihan itu adalah, para pasukan wanita, lebih mudah diterima dan dipercaya dalam membantu masyarakat perempuan dan anak-anak.
“Seluruh rakyat Indonesia bangga dengan peran dan kontribusi Kontingen Garuda di Lebanon dan seluruh misi pasukan perdamaian kita di seluruh penjuru dunia, yang berprestasi dan berkinerja sangat baik dan berhasil merebut hati dan kepercayaan masyarakat setempat,” sebut Retno, dalam keterangan pers Kemlu, Selasa (27/2).
ADVERTISEMENT
“Sebagai perempuan saya sangat bangga, jumlah women peacekeepers Indonesia terus meningkat, ini nilai tambah luar biasa, negara Muslim terbesar di dunia mengirim women peacekeepers ke misi perdamaian PBB,” tambah dia.
Setelah berdiskusi dengan pasukan perempuan, Retno mengunjungi salah satu kamp medis di distrik Thaibeh. Di tempat tersebut kontingen Garuda sepekan sekali membuka praktik layanan kesehatan bagi warga lokal.
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
Dari 41 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL, kontingen Garuda saat ini adalah pasukan terbesar dengan jumlah 1.290 personel. Di bawah program Civil Military Coordination (CIMIC), kontingen Garuda secara rutin melakukan kegiatan seperti kegiatan budaya, pemberian pelayanan kesehatan, sosialisasi ke sekolah mengenai Indonesia dan UNIFIL, pemberian bantuan buku dan bahan ajar, kerja bakti, serta memberi pelatihan kepada polisi setempat.
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi di Lebanon (Foto: Dok. Kemlu RI)
Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426 yang meminta Israel menarik mundur pasukannya dari Lebanon Selatan. Sejak 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terdapat peningkatan jumlah personel pasukan perdamaian PBB.
ADVERTISEMENT
Mandat dari pasukan UNIFIL antara lain memonitor gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, pemulihan keamanan dan menjaga perdamaian di Lebanon Selatan, membantu Pemerintah Lebanon menjalankan otoritasnya secara efektif di Lebanon Selatan, dan membantu penyaluran bantuan kemanusiaan dan proses kembalinya pengungsi secara aman.