Menlu RI dan Jepang Bertemu Bahas Peningkatan Kerja Sama

25 Juni 2018 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu bertemu Menlu Jepang Taro Kono. (Foto:  Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu bertemu Menlu Jepang Taro Kono. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang dan Indonesia sepakat meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang. Kesepakatan ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Jepang Taro Kono.
ADVERTISEMENT
Berbicara usai pertemuan di Gedung Pancasila Kemlu RI, Jakarta, Senin (25/6), Retno mengatakan beberapa peningkatan kerja sama bilateral salah satunya di bidang politik dan keamanan, ekonomi, perdagangan dan investasi, serta penjajakan peluang kerja sama strategis kedua negara.
Selain itu juga dibahas isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian kedua negara. Retno berharap pertemuan yang dilaksanakan bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang bisa diwujudkan secara maksimal.
“Diskusi kita hari ini menekankan sejauh mana penguatan kita terhadap momentum yang positif ini. Yaitu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dari barang Jepang untuk pasar ketiga, termasuk Asean,” kata Retno di lokasi, Senin, (25/6).
Retno mengakui Jepang merupakan mitra kerja sama strategis bagi Indonesia. Menurutnya Menlu Jepang juga sepakati peningkatan kerja sama di bidang investasi khususnya infrastruktur.
ADVERTISEMENT
“Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia dengan nilai investasi USD 5 miliar pada 2017. Ditinjau dari nilai perdagangan kedua negara pada 2016 mencapai USD 33,03 miliar,” ujar Retno.
Dalam pertemuan itu Retno bersama Taro Kono juga menyambut baik perkembangan di Semenanjung Korea yang diharapkan mampu membawa perdamaian dan stabilitas kawasan. Selain itu Retno juga menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya militerisasi di kawasan Laut China Selatan.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan Exchange of Notes (EN) on Integrated Marine and Fisheries Centers and Fish Market. Penandatangan itu untuk peningkatan kerja sama pembangunan senta perikanan di 6 pulau terluar Indonesia yaitu Biak, Moa, Morotai, Natuna, Sabang, dan Saumlaki.