Menpora Minta Buwas Cari Dalang Video Pramuka 2019 Ganti Presiden

16 Oktober 2018 19:38 WIB
Menpora Imam Nahrawi. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menpora Imam Nahrawi. (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menpora Imam Nahrawi menyayangkan beredarnya video anak-anak berbaju Pramuka meneriakkan yel-yel "2019 ganti presiden". Pasalnya, video tersebut melibatkan anak-anak di bawah umur dalam politik praktis.
ADVERTISEMENT
Imam meminta Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka Budi Waseso untuk segera mengusut tuntas dalang di balik video tersebut, termasuk mencari tahu motif di balik pembuatan video.
"Karena di Pramuka sendiri betul ditanamkan jiwa yang bertanggungjawab, jiwa yang suci. Dan saya minta kepada Ketua Kwarnas yang baru, Pak Buwas, untuk menindaklanjuti, diusut sampai siapa yang menggerakkan semua. Ini pasti ada motif tertentu yang memanfaatkan Pramuka," kata Imam usai mengikuti sidang paripurna kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/10).
Menurut Imam, Pramuka merupakan wadah untuk melahirkan generasi bermental positif dan sudah seharusnya tidak dilibatkan dalam proses politik praktis.
"Tentu saya harus mengatakan ini betul-betul penunggangan terhadap anak-anak di bawah umur yang semestinya tidak diajak untuk berpolitik," ujar Imam.
ADVERTISEMENT
Terkait video itu juga Imam telah berkoordinasi dengan Mendikbud Muhadjir Effendy, dengan tujuan video segera ditindaklanjuti dan tidak berkembang menjadi isu yang tak produktif.
"Penting untuk kita tindak lanjuti agar ini enggak menjadi isu enggak produktif dengan memanfaatkan anak di bawah umur, anak yang sebelum mestinya berpolitik. Ini enggak baik bagi sebuah dewasaan berpolitik kita," tutupnya.
Kakwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso saat klarifikasi video anak-anak berseragam pramuka teriak ganti presiden di kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Selasa (16/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kakwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso saat klarifikasi video anak-anak berseragam pramuka teriak ganti presiden di kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Selasa (16/10/2018). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Budi Waseso sebelumnya telah mengonfirmasi video sekelompok siswa berseragam meneriakkan '2019 ganti presiden' dalam video tersebut bukanlah bagian dari Pramuka. Alasannya, dalam video itu tidak sesuai dengan ciri-ciri seragam Pramuka yang pada umumnya digunakan.
"Dari hasil pendalaman tim, dari Kwarnas dan Kwarda wilayah kita berkesimpulan bahwa mereka bukan Pramuka," ujar Buwas di Gedung Kwarnas, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT