Menristekdikti: Riset Inovasi Industri RI Melesat di Atas Singapura

24 Oktober 2018 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menristek Dikti di Kantor Wapres (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menristek Dikti di Kantor Wapres (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berfokus kepada peningkatan riset yang berdampak bagi perkembangan inovasi dari berbagai industri.
ADVERTISEMENT
Menteri Ristekdikti Mohammad Nasir mengatakan setiap tahun inovasi industri terus meningkat sejak 2015.
"Kami buat reformasi birokrasi (industri kewirausahaan). Tahun 2015 naik menjadi 52, tahun 2016 jadi 203, tahun 2017 jadi 661, dan 2018 ada 956. Target kami di 2019 adalah 1000 inovasi menjadi startup di industri," kata Nasir dalam diskusi 'Empat tahun kerja pemerintahan Jokowi-JK' di Kementrian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
"Pembudayaan kerwirausahaan tahun 2014 kewirausahaan hanya ada 15 yang masuk industri. Ini cukup mengerikan sementara biaya riset yang dikeluarkan cukup tinggi," lanjutnya.
Dalam menemukan inovasi industri, Nasir mengatakan setiap inovasi perlu melakukan riset terlebih dahulu. Riset perlu dilakukan agar hasil inovasi dapat bermanfaat.
"Kalau kita perhatikan dalam capaian apa saja yang sangat mendasar kalau inovasi startup dasarnya harus dari riset, kalau tidak ngawur nanti," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan perkembangan riset Indonesia, kata Nasir, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Perkembangan riset, dinilai Nasir sangat penting untuk keberlangsungan inovasi industri hasil anak bangsa.
"Kita lihat yang prestasi ada beberapa yang dilakukan riset selama ini yang kita lakukan mengalami perubahan yang luar biasa. Tahun 2013 hanya publikasi 5299, thailand di angka 9.200. Ini sangat jauh 20 tahun lalu Indonesia selalu di bawah Thailand, dengan adanya perbaikan regulasi. Pada tanggal 21 Oktober ini ada peningkatan luar biasa dari 5.298 menjadi 20.610. Kita sudah di atas Singapura. Kontribusi jadi sangat penting untuk menghasilkan inovasi," tutupnya.