news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mensos Beri Bantuan ke 5 Pedagang yang Dijarah saat Aksi 22 Mei

27 Mei 2019 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Agus Gumiwang (ketiga kanan) berikan bantuan kepada korban kerusuhan yang warungnya dijarah dan dibakar di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Agus Gumiwang (ketiga kanan) berikan bantuan kepada korban kerusuhan yang warungnya dijarah dan dibakar di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Sosial memberikan bantuan kepada lima korban terdampak kerusuhan aksi 22 Mei 2019. Kelima korban ini harus merelakan barang dagangan di warung dan tokonya dijarah oleh para perusuh.
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Agus Gumiwang memberikan bantuan yang diberikan berupa uang tunai dan sembako. Pemerintah mengaku ikut prihatin terhadap kejadian yang menimpa pedagang yang menjadi korban.
"Kami berikan bantuan sebesar Rp 5 juta per kepala. Untuk diketahui, biasanya bantuan yang disalurkan hanya Rp 2 juta, tapi kali ini sesuai maksimumnya Rp 5 juta per kepala. Kami juga siapkan bantuan sembako," kata Agus di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (27/5).
Kelima korban ini diberikan bantuan setelah tim dari Kemensos turun ke lapangan untuk mengecek kondisi warung dan toko mereka. Ada warung yang hanya dijarah, ada juga yang dijarah dan dibakar oleh perusuh.
Salah satu korban bernama Ismail. Laki-laki paruh baya ini memiliki warung kopi di dekat pos polisi di Jalan Wahid Hasyim, yang terletak di samping Bawaslu. Saat aksi kericuhan terjadi, warungnya dijarah oleh perusuh lalu dibakar.
ADVERTISEMENT
"Waktu itu jam 10 malam, pas bangun tidur. Itu pas tanggal 23 Mei. Alhamdulillah ada bantuan ini, bisa buat modal jualan lagi," kata Ismail kepada Agus.
Demonstran terlibat kericuhan saat menggelar Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5/2019). Aksi unjuk rasa itu dilakukan menyikapi putusan hasil rekapitulasi nasional Pemilu serentak 2019. Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Korban lainnya ada Usman dan Rajak. Keduanya juga memiliki warung di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Senasib dengan Ismail, warung milik Usman dan Rajak ikut dijarah, namun tak sampai dibakar massa.
Lalu Rini Yuliati yang dagangnya di warung kelontong miliknya dijarah oleh massa. Dan terakhir ada Abu Bakar, yang warung nasinya di Tanah Abang dijarah dan dirusak.
"Kami juga punya tanggung jawab kepada bapak ibu, paling tidak bisa digunakan untuk dijadikan modal kembali agar bisa hidup normal. Dalam melakukan asesmen pascabencana sosial ini, kami bersama dengan Dinsos DKI dan kelompok Tagana dan lainnya lakukan penyisiran. Setelah rekomemdasi, kami berikan bantuan," jelas Agus.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, kata Agus, ada satu korban terdampak lainnya yang rumahnya rusak akibat kerusuhan. Tapi pemerintah belum bisa memberikan bantuan karena masih dicek proses kepemilikan rumahnya.
Sementara untuk para pelaku kerusuhan yang terluka, Agus menyebut pihaknya masih menunggu penilaian dari tim dokter. Namun, dipastikan Kemensos tak akan memberi bantuan ke mereka.
"Untuk pelaku (kerusuhan) kita pastikan tidak akan diberikan (bantuan)," tutupnya.