Mensos: Logistik untuk Pengungsi Tsunami Selat Sunda Tak Akan Kurang

30 Desember 2018 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Agus Gumiwang. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Agus Gumiwang. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial Agus Gumiwang menyebut penanganan dampak tsunami Selat Sunda oleh pemerintah sudah sangat cepat. Agus mengatakan, di awal terjadi bencana, pihak-pihak terkait langsung bergerak melakukan langkah-langkah penanganan bencana. Meski, kata Agus, cuaca kerap menjadi kendala untuk penyaluran bantuan.
ADVERTISEMENT
“Saya kira apa yang terjadi di Banten bisa kita tangani dengan cepat. Sehingga memang pemantauan kami itu semua titik-titik yang terdampak dari bencana tsunami aksesnya bisa terbuka. Walau memang sekali lagi yang mempersulit terbukanya akses adalah cuaca,” kata Agus di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu, (30/12).
Agus juga memastikan kebutuhan logistik untuk pengungsi tsunami Selat Sunda akan terpenuhi dengan baik. Tak hanya bantuan logistik, pihaknya juga memberikan pelayanan psikologi bagi para pengungsi. Agus pun mengapresiasi semua masyarakat yang sudah memberi bantuan penanganan tsunami Selat Sunda.
Suasana di posko pengungsian korban tsunami di Desa Totoharjo, Bakauheni, Lampung Selatan. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di posko pengungsian korban tsunami di Desa Totoharjo, Bakauheni, Lampung Selatan. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
“Bantuan yang datang dari masyarakat banyak sekali itu yang membuat satu hal yang membanggakan bahwa memang kesetiakawanan sosial di Indonesia masih sangat tinggi,” ujar Agus.
ADVERTISEMENT
“Orang-orang, LSM, NGO, kampus-kampus, semua lembaga di luar lembaga pemerintah mereka saling memberikan bantuan sehingga kalau bantuan terkait logistik tidak akan mengalami kekurangan,” tambahnya.
Ia menyebut, kebutuhan logistik yang terpenuhi itu dibuktikan dengan dibangunnya 8 dapur umum baik di Banten maupun Lampung Selatan. Setiap dapur umum itu, kata dia, mampu menyediakan ribuan porsi tiap kali memasak.
“Pagi 6.000 (porsi), siang 6000, malam 6000. Tergantung dari suplai bahan pokok dari makanannya itu. Suplainya alhamdulillah sampai saat ini tidak ada masalah. Jadi itu dapur umum. Tenda-tenda pengungsian itu kami dekatkan dengan lokasi dapur umum. Sehingga pengungsi itu akan lebih mudah untuk mengakses dan mendapatkan makanan yang kita siapkan,” tutup Agus.
Sejumlah anggota TNI sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan di dapur umum Korem 132, Jl. Jend. Sudirman, Palu, Kamis (4/10). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota TNI sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan di dapur umum Korem 132, Jl. Jend. Sudirman, Palu, Kamis (4/10). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT