Menteri Malaysia Dituding Lakukan Tindakan Ilegal di Laut Singapura

14 Januari 2019 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perairan di Singapura. (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perairan di Singapura. (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
ADVERTISEMENT
Hubungan antara Malaysia dan Singapura kembali memburuk. Pemerintah Singapura bahkan telah mengirimkan nota protes kepada negara tetangganya tersebut.
ADVERTISEMENT
Protes dilayangkan setelah Menteri Kepala Johor, Osman Sapian, mengunjungi kapal Malaysia yang diklaim sedang berada di perairan Singapura. Menteri Besar adalah jabatan serupa Gubernur dan bertugas memimpin negara bagian.
Menurut Kementerian Luar Negeri Singapura, Osman telah melakukan kunjungan tanpa izin. Tindakan itu dinilai Singapura sebagai aksi provokatif.
Kemlu Singapura menyatakan, mereka menyayangkan aksi yang dilakukan Osman. Sebab, tindakan itu dilakukan di tengah upaya Singapura dan Malaysia mencari solusi terhadap sengketa wilayah perairan dan udara.
"Aksi provokatif ini bertentangan dengan semangat kesepakatan yang sudah dicapai Menlu Singapura dan Malaysia untuk menyelesaikan isu bilateral secara tenang dan konstruktif," ucap Kemlu Singapura.
Batalkan Pertemuan
Akibat tindakan tersebut, Singapura membatalkan pertemuan antar Menlu yang rencananya akan digelar pada 14 Januari mendatang.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, rencana kunjungan Menteri Urusan Ekonomi Malaysia Mohamed Azmin Ali pada Senin ke Singapura untuk bertemu beberapa menteri tetap terlaksana.
Menurut klaim Singapura, kapal Malaysia telah berulang kali masuk ke perairan Singapura tanpa izin. Pelanggaran ini diklaim dilakukan sejak Malaysia memulai proyek pelebaran Pelabuhan Johor Oktober lalu.
Proyek pelebaran itu diprotes Singapura. Negeri Singa khawatir proyek Malaysia akan berimbas pada wilayah kedaulatannya di perairan Tuas.
Perselisihan kedua negara tetangga Indonesia itu sempat mereda usai Menlu Singapura-Malaysia bertemu Selasa pekan lalu. Pertemuan bilateral menghasilkan kesepakatan pembentukan satuan kerja demi mempelajari hal legal dan operasional terkait pembahasan penyelesaian perselisihan maritim.
Di samping itu, pertemuan kedua Menlu juga menyepakati persiapan negosiasi dan pertemuan lanjutan antar kedua negara.
ADVERTISEMENT
Kunjungan Rutin
Sementara itu, mendengar pertemuan lanjutan Singapura-Malaysia batal, Menteri Osman yang dituding sebagai biang kerok kegagalan buka suara. Ia percaya, Singapura hanya mencari alasan demi membatalkan pertemuan.
Soal kunjungan ke kapal Malaysia, ditekankan Osman tindakan itu tidak provokatif. Pasalnya, lawatan tersebut rutin dilakukan, dan kapal berada di perairan Malaysia bukan Singapura.
"Saya tak punya niat memprovokasi siapapun, kunjungan saya ke sana untuk memberikan suplai makanan ke pekerja kapal, setiap dua pekan kami mengirimkan beras, gula, dan minyak," sebut Osman seperti dikutip dari The Star.
Osman menegaskan, di atas kapal yang dikunjungi ada 23 ABK. Mereka tidak bisa bepergian kemana pun dan hanya menunggu pasokan makanan dikirim. Sebagai Menteri Besar, Osman mengklaim sudah menjadi kewajibannya mengunjungi warga yang berada di tempat kerja sulit dijangkau.
ADVERTISEMENT
"Perairan yang saya masuki masih dalam daerah kedaulatan kami, dan adalah hak saya untuk pergi dan mengunjungi daerah itu," kata dia.