Menteri PUPR Bantah Tak Komunikasi dengan Warga soal Proyek di Papua

14 Desember 2018 22:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (tengah) meninjau proyek Bendung Karet Kali Perawan Indramayu. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (tengah) meninjau proyek Bendung Karet Kali Perawan Indramayu. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal berpendapat kontraktor PT Istaka Karya terkait peristiwa penembakan dan penyanderaan pekerjanya di Kabupaten Nduga, Papua. Menurut Klemen, salah satu penyebab peristiwa itu karena pihak kontraktor tidak menjalin komunikasi sebelum membangun proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, pernyataan Klemen itu dibantah oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Menurut Basuki, setiap lokasi proyek Trans Papua yang akan dibangun oleh PT Istaka Karya telah dikomunikasikan kepada masyarakat setempat.
"PT Istaka Karya kalau lokasi per lokasi, mereka sudah ada komunikasinya (dengan warga). Enggak ada penolakan dari 3.500 kilometer, tidak ada satu titik pun yang ditolak masyarakat," ujar Basuki di Aceh, Jumat (14/12).
Klemen sebelumnya berpendapat, seharusnya setiap pekerjaan besar yang dibangun di Papua dibicarakan dengan Majelis Rakyat Papua, yang berisi gabungan dari para tokoh adat. Sebab, Papua berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
Menurut Klemen, komunikasi dengan tokoh adat perlu dilakukan agar proses pengerjaan proyek dapat didampingi karena medan di Papua berbeda dengan wilayah lainnya. Serta, turut serta melibatkan masyarakat setempat agar menumbuhkan rasa saling memiliki.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang ini harus mengerti ada situasi ini. Karena ini masalah budaya, ini lain ilalang lain belalang. Jangan karena di sini seperti ini, lalu seenak perut diterapkan di Papua, apalagi yang di gunung, harus tahu pendekatannya seperti ini agar bisa bagus jalannya," ucap Klemen di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).