Menteri Susi Minta Menhub Sediakan Akses untuk Ekspor Ikan Segar

29 Januari 2018 23:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Susi di SKPT Lampa (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Susi di SKPT Lampa (Foto: Ahmad Romadoni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus membangun infrastruktur perikanan di Natuna, Kepulauan Riau. Ekspor ikan juga sudah mulai dilakukan ke berbagai negara, termasuk ekspor ikan segar.
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, nilai jual ikan hasil tangkapan nelayan akan lebih tinggi bila dijual dalam keadaan masih segar. Tapi, masalah yang harus dihadapi saat ini adalah keterbatasan akses untuk merealisasikannya.
"Jadi kalau ada kapal tiap hari atau paling tidak seminggu dua kali, kita bisa ekspor (ikan) fresh dari sini (Natuna). Apalagi kalau ada pesawat jauh lebih baik lagi. Mungkin nilai kakap merah bisa Rp 100 ribu lebih," kata Susi di SKPT Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (29/1).
Susi mengatakan pihaknya akan berbicara dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menghadirkan akses penjualan ikan, khususnya dari Natuna ke mancanegara.
"Jadi sebetulnya, saya akan meminta Pak Menhub untuk jajaki penerbangan dari sini (Natuna)-Batam-Singapura tiap hari. Supaya nilainya (ikan segar) tidak jatuh," ucap Susi.
ADVERTISEMENT
Menurut Susi, akses transportasi menjadi sangat penting untuk menarik investor ke Natuna. Susi menyayangkan, tol laut yang ada sejauh ini belum bisa mengakomodir kebutuhan ekspor ikan. Sebab tol laut hanya datang satu kali per dua minggu.
Dampaknya, saat ini ikan segar cenderung sulit diekspor karena perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Sebab bila menggunakan tol laut, kata Susi, ikan dari Natuna harus terlebih dahulu ke Batam lalu ke Jakarta sebelum dikirim ke Singapura.
"Sebetulnya kalau kita ada airport, ada pesawat, misalnya bisa datang tiap hari. Beberapa jenis ikan eksotik tropik itu biasanya dijual lebih mahal kalau segar," jelas Susi.
"Harusnya Natuna-Batam. Ngapain ikan balik dulu ke Jakarta baru dieskpor," imbuh dia.
ADVERTISEMENT