Menteri Susi Paparkan Keberhasilan KKP di Depan Mahasiswa KKN UGM

28 Juni 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) melepas ribuan mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (28/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) melepas ribuan mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (28/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menjadi pembicara dalam pelepasan ribuan mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat (28/6).
ADVERTISEMENT
Di hadapan mahasiswa UGM, Susi memaparkan pencapaiannya selama memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Susi mengatakan sektor maritim dan perikanan merupakan potensi ekonomi yang bisa membawa kesejahteraan bagi Indonesia. Sebagai pemilik laut terpanjang nomor dua se-dunia, 4,5 tahun yang lalu peringkat perikanan Indonesia tidak masuk 3 besar di Asia Tenggara. Namun kini peringkat perikanan Indonesia beranjak naik.
“Makanya Pak Presiden dengan misinya menjadikan laut masa depan bangsa dan kita diberi undang-undang yang telah luar biasa efeknya, yaitu untuk tidak mengampuni para pencuri ikan di wilayah kita, yaitu ditenggelamkan,” katanya.
“Sekarang stok ikan kita sudah naik dua kali lipatnya. Nilai tukar nelayan 10 persen, juga nilai tukar usaha perikanan sudah naik 24 persen lebih. Ekspor kita setiap tahun naik, GDB (gross domestic bruto) perikanan kita di atas rata GDB nasional kita, lebih hebat lagi neraca perdagangan perikanan kita nomor satu di Asia Tenggara,”ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, Susi menegaskan dirinya tidak asal galak dengan menenggelamkan kapal. Dia terlebih dahulu melakukan pendekatan dengan moratorium kapal asing. Selain itu, duta besar di berbagai negara sudah diinformasikan.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
“Jadi Indonesia itu kalau mau itu bisa, kita itu negara besar populasinya itu nomor tiga negara demokrasi,” katanya.
Tak kurang 10 ribu kapal asing juga telah keluar dari Indonesia. Langkah ini juga yang membuat hasil perikanan di Indonesia semakin melimpah.
“Kita melihat 4,5 tahun ini kita perangi illegal fishing lebih dari 10 ribu kapal asing keluar dari wilayah Indonesia. Ikan pun sudah banyak,” ujarnya.
Susi juga bercerita, dahulu nelayan-nelayan Indonesia takut untuk mencari ikan di wilayah timur Indonesia lantaran keberadaan kapal asing. Kini nelayan sudah bisa melaut tanpa perlu bersaing dengan kapal asing lagi.
ADVERTISEMENT
“Tinggal kita memeratakan jangan sampai kesempatan ini hilang. Terutama kalau lihat dulu masyarakat nelayan kita tidak punya kesempatan untuk melaut sampai timur Indonesia karena di sana penuh dengan kapal-kapal asing. Namun sekarang di jaman pak Jokowi ini semuanya sudah terbuka banyak kapal dari Jepara, Rembang, Juana itu semuanya bisa menuju menangkap ikan di mana pun di wilayah Indonesia,” katanya.
Meski begitu, Susi mengaku masih banyak melihat nelayan-nelayan di wilayah terluar yang masih membutuhkan sentuhan praktikal. Dia berharap mahasiwa KKN UGM mampu memberi sumbangsih bagi kesejahteraan nelayan.
“Melihat wilayah terluar selama menjadi menteri banyak para nelayan membutuhkan sentuhan pengetahuan praktikal yang kadang-kadang mereka tidak dapat bagaimana cara mengawetkan, bagaimana cara menangkap ikan benar, bagaimana cara menangkap ikan yang baik dan bagaimana cara mengelola hasil perikanan itu sendiri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT