Menyambangi Kediaman Latief yang Dituding Penculik Anak di Depok

6 November 2018 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi tempat tinggal Latif, pengidap gangguan jiwa yang diduga culik anak di Ciracas, Jakarta Timur. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tempat tinggal Latif, pengidap gangguan jiwa yang diduga culik anak di Ciracas, Jakarta Timur. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Warga Cilodong, Depok, sempat dikejutkan dengan kabar penculikan anak yang dilakukan Ahmad Latief (50) warga Susukan, Ciracas, Jakarta Timur. Warga yang emosi saat itu memukuli Latief sampai babak belur hingga akhirnya diamankan anggota TNI.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan warga Susukan RT 06/RW 04 Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Latief memang mengidap gangguan jiwa. Hal itu terjadi sejak ekonomi keluarganya merosot.
Ahdan, warga susukan ciracas (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahdan, warga susukan ciracas (Foto: Efira Tamara/kumparan)
"Dulu keluarganya di sini kaya raya. Mereka yang perjuangin jalanan sini dari depan," jelas seorang warga bernama Alan (49) saat ditemui kumparan di Susukan, Ciracas, Selasa (6/11).
Alan mengatakan, Latief memang sering kali berkeliling entah untuk melakukan apa. "Ya namanya orang stres suka keliling aja begitu," tuturnya.
Warga lainnya, Ahdan (24) juga membenarkan kondisi kejiwaan Latief yang terganggu. "Iya memang setengah stres," ungkapnya.
Latief yang merupakan yatim piatu memang selalu pulang di daerah Susukan Ciracas ini karena warga sekitar selalu menyambut baik dia. Namun, Latief sendiri tidak memiliki rumah di daerah sini.
Lokasi tempat tinggal Latif, pengidap gangguan jiwa yang diduga culik anak di Ciracas, Jakarta Timur. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tempat tinggal Latif, pengidap gangguan jiwa yang diduga culik anak di Ciracas, Jakarta Timur. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
Rumah lamanya kini telah berpindah tangan ke warga pendatang. Sehingga Latief sering ditemui tidur di pos atau di lokasi lain di sekitar kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Anak kedua dari tiga bersaudara ini mengidap gangguan jiwa setelah ditinggal oleh kedua orang tuanya. Menurut warga, keluarga Latief dulunya memang merupakan orang yang berpengaruh di daerah ini.
"Ini dulu jalannya dari depan sana juga kan orang tuanya yang iniin (perjuangkan)," ungkap Alan.
Dulu, Latief pernah diurus oleh warga sekitar. Warga membelikan sabun, shampo, dan kebutuhan lainnya untuk keperluan sehari-hari Latief.
"Dulu di masjid diurus sama warga," jelas Ahdan.
Untuk menunjukkan kepeduliannya, kemarin warga berkumpul untuk membela Latief. Warga kemudian berbondong-bondong mendatangi Polresta Depok.
Sebelum ke Polresta Depok, warga juga mendatangi salah satu panti asuhan di Cipayung yang diduga menjadi tempat bersinggah Latief.
"Kita ke situ minta surat, bener enggak Latief di situ, tapi ternyata bukan di situ katanya," jelas Ahdan.
ADVERTISEMENT
Saking pedulinya, warga menemani Latief hingga pukul 04.00 WIB di Polresta Depok. Saat itu, keluarga Latief belum ada yang datang menemani.
Orang Sakit Jiwa Disangka Penculik. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Orang Sakit Jiwa Disangka Penculik. (Foto: Dok. Istimewa)
"Harusnya diayomi, bukan dihakimi," kata Alan.
Sebelumnya, kasus Latief ramai di media sosial karena dipukuli warga hingga babak belur karena dianggap sebagai penculik anak. Saat itu, Latief tengah mengajak anak-anak untuk bermain di danau yang kemudian membuat seorang warga curiga.