Menyambut MRT, Menyambut Peradaban Baru di Jakarta

25 Maret 2019 5:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kereta MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Jakarta kini boleh berbangga hati. Setelah menunggu puluhan tahun lamanya, Moda Raya Terpadu (MRT) Fase I resmi dioperasikan, Minggu (24/3). Hadirnya MRT sebagai angkutan massal diharapkan mampu mengubah budaya transportasi masyarakat Jakarta.
ADVERTISEMENT
Peresmian ini dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Stasiun MRT Bundaran HI. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, MRT merupakan budaya transportasi baru di Indonesia. Untuk itu, ia meminta masyarakat tak ragu mencoba.
“Hari ini sebuah peradaban baru akan kita mulai dengan dioperasikannya MRT di DKI Jakarta Fase I. Siapa yang sudah nyoba MRT, tunjuk jari, siapa yang sudah nyoba? Yang belum, silakan nyoba, mumpung masih gratis, karena nanti sebulan lagi bayar,” kata Jokowi.
Jokowi, masih dalam sambutannya, juga meminta masyarakat ikut menjaga dan berlaku disiplin saat menggunakan MRT.
"Yang pertama, jangan buang sampah sembarangan di MRT kita, di stasiun MRT kita. Jaga agar MRT dan stasiun tidak kotor, sanggup?” ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo di Bundaran HI saat peresmian MRT fase 1. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Jokowi lalu meminta agar warga yang ingin menggunakan MRT untuk membiasakan budaya antre dan tidak saling berdesak-desakan. "Jangan sampai pintunya mau tutup baru mau masuk, kejepit nanti,” tambahnya.
MRT yang kemudian diberi nama 'Ratangga' ini memiliki sejarah yang panjang. Ia tidak diselesaikan hanya oleh satu rezim pemerintahan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam sambutannya saat peresmian, mengucapkan nama-nama gubernur yang telah berjasa dalam proses pembangunan MRT. Salah satu yang disebut Anies yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Saat nama Ahok -yang kini ingin dipanggil BTP- disebut, warga langsung bersorak.
“Izinkan kami menyampaikan terima kasih kepada para gubernur yang telah ikut mengawal dan mendorong proses ini. Gubernur pendahulu saya yaitu Bapak Sutiyoso, Gubernur Fauzi Bowo, Gubernur Jokowi, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama,” ujar Anies yang langsung disambut oleh sorakan warga.
ADVERTISEMENT
“Dan Gubernur Djarot Saiful Hidayat,” tambah Anies.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat peresmian MRT Jakarta fase I di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Anies juga menyampaikan, proses pengerjaan MRT itu melibatkan 253.553 pekerja. Sehingga ia mengapresiasi ratusan ribu pekerja yang turut berjuang menjadi bagian dari pembangunan MRT.
Sebelum akhirnya diresmikan, MRT Jakarta sempat di uji coba secara publik dari tanggal 12-23 Maret 2019. Dalam kurun waktu tersebut, kedisiplinan sejumlah pengguna menjadi sorotan. Tak sedikit penumpang yang bertindak tidak sesuai aturan yang berlaku seperti makan dan bergelantungan di dalam gerbong.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan perilaku buruk sebagian masyarakat itu menjadi bahan evaluasi selama uji coba publik.
Ia berharap, dengan adanya sebuah hal baru yang akan digunakan secara massal, masyarakat bisa mawas diri dan tidak melakukan hal-hal tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sebenarnya kita lebih minta ke masyarakat mengintrospeksi diri masing masing. Artinya kesadaran kita dengan suatu lifestyle baru. Dengan culture baru daripada kita melakukan suatu law enforcement. Tapi kita juga minta kepada MRT untuk mempersiapkan tim yang bisa menegur dengan tegas bagi mereka mereka yang melanggar,” kata Budi.
Warga menunggu keberangkatan kereta MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Sayangnya, meski telah resmi dioperasikan, perilaku masyarakat yang nampak saat uji coba publik beberapa waktu lalu masih terlihat.
Seperti kata Menhub, kini ada petugas yang menjaga dan menegur penumpang yang berlaku tidak sesuai aturan.
"(Pelanggaran) Makan dan minum susah banget dibilanginnya itu. Iya ibu-ibu bawa anak sudah dibilangin dilarang, sudah. Ditinggal diulangi lagi. Saya bilang aturan, saya mengikuti perintah atasan,” ujar seorang petugas bernama Basar di dalam kereta saat perjalanan dari Lebak Bulus-Bundaran HI, Minggu, (24/3).
ADVERTISEMENT
Basar mengungkapkan setiap saat pihaknya bisa berpindah-pindah gerbong untuk mengawasi para pelanggar. “Kita pengawalan di dalam. Jadi kalau di luar sudah beda petugas lagi,” terang Basar.
Suasana di dalam stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Moh Fajri/kumparan
Persoalan lainnya adalah tarif yang belum ditentukan oleh Pemprov dan DPRD DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan sebenarnya sudah ada persetujuan tarif dengan DPRD DKI. Hanya saja, ia tidak mau membocorkannya sebelum diketok secara resmi.
“(Tarif) nanti diumumkan. Kenapa saya tidak memberitahukan sekarang? Meskipun sudah disepakati, tapi belum diketok. Kesepakatannya sudah, nanti diketoknya hari Senin. Adabnya, etikanya ya diumumkan sesudah ditetapkan,” kata Anies di Bundaran HI, Jakarta, Minggu, (24/3).
“Jadi saya ada tabelnya (harga) di kantong saya sekarang. Tabelnya ada dari setiap stasiun ada, tapi saya ingin jaga. Etikanya diumumkannya hari Senin,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dengan selesainya Fase I ini, pemerintah akan fokus pada pembangunan MRT Fase II. Rencananya MRT Fase II akan membelah dari Bundaran HI hingga Stasiun Jakarta Kota sepanjang 8 km.