Merasakan Hari Tanpa Bayangan di Tugu Muda Semarang

11 Oktober 2019 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Tanpa Bayangan di Tugu Muda Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Hari Tanpa Bayangan di Tugu Muda Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
ADVERTISEMENT
Wilayah Indonesia akan kembali merasakan hari tanpa bayangan atau kulminasi. Ini adalah kali kedua Indonesia merasakan hari tanpa bayangan pada 2019.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa hari tanpa bayangan adalah fenomena ketika Matahari berada tepat di posisi paling tinggi di langit.
Hari Tanpa Bayangan di Tugu Muda Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
Fenomena ini juga terjadi di Jawa Tengah, salah satunya di Kota Semarang. Pantauan kumparan, di monumen ikonik Tugu Muda tak nampak antusiasme masyarakat untuk menyaksikan atau menikmati kulminasi.
Namun ada beberapa pemuda yang datang ke Tugu Muda untuk menikmati Hari Tanpa Bayangan.
"Saya baca beritanya tadi pagi, kok menarik, kebetulan lagi di belakang Lawangsewu. Ini sama teman-teman mau coba makanya ke sini (Tugu Muda)," ungkap Haqi mahasiswa asal Purworejo, Jumat (11/10).
Menurut mahasiswa UIN Walisongo ini, hari tanpa bayangan membuatnya tertarik karena dia tak percaya nantinya benar-benar tanpa bayangan.
ADVERTISEMENT
"Ternyata masih ada bayangannya, tapi sejajar ya sama objeknya," ujarnya.
Hari Tanpa Bayangan di Tugu Muda Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan.
Hari Tanpa Bayangan berlangsung singkat, kumparan tiba di Tugu Muda sekitar pukul 11.29 dan terjadinya Hari Tanpa Bayangan tepat pada pukul 11.30 seperti yang diprediksikan oleh BMKG.
Selain Haqi, nampak sejumlah petugas kebersihan yang sedang berteduh. Berdasarkan keterangan dalam telepon pintar, suhu di Kota Semarang saat terjadi kulminasi ini mencapai 36 derajat Celcius.
"Efek yang ditimbulkan jadi lebih panas karena matahari berada lebih dekat dengan kita," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Semarang, Iis Widyaharmoko.
Sementara itu di media sosial banyak warga Semarang yang membagikan foto saat momen Hari Tanpa Bayangan. Namun sebagian besar hanya mengambil foto objek, tanpa manusia. Mengingat cuaca di luar cukup terik, banyak warga yang memilih tetap berada di dalam ruangan.
ADVERTISEMENT