Merawat Ciliwung dengan Kelola Sampah dan Sekolah Alam Ala Mat Peci

20 April 2018 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tumbuh dari kesadaran bahwa manusia hidup diberi tangung jawab untuk menyeimbangkan alam dan pentingnya lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Itulah yang mendorong Usman Firdaus menggagas sebuah komunitas Masyarat Peduli Ciliwung (Mat Peci).
ADVERTISEMENT
Usman dibantu dengan rekan relawan komunitas Mat Peci-nya untuk membersihkan sungai Ciliwung dan lingkungan sekitar sejak tahun 2006. Dahulu Mat Peci bertempat di kawasan Kelurahan Cikoko, tepatnya di samping Carrefour MT Haryono.
"Dulu namanya Kelompok Tani Hijau Lestari yang berkegiatan sampai 2009. Lalu dari kelompok tani ini kita bermetamorfosis menjadi Masyarakat Peduli Ciliwung," ujar Ketua sekaligus penggas komunitas Mat Peci itu saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (17/4).
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Tak hanya membersihkan Sungai Ciliwung, pria 48 tahun itu juga mengadakan enam program kegiatan lainnya. Yakni konservasi Ciliwung dan lingkungan sekitar, urban farming, solusi sampah, bank sampah, Mat Peci rescue dan pengurangan risiko bencana,serta edukasi dan pemberdayaan atau yang dikenal dengan Sekolah Sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
Usman menyebut, anggota reguler Mat Peci yang pasti bertugas membersihkan sampah ada 130 orang. Mereka bekerja sama dengan Dinas LH DKI sejak 2014 dan memperoleh gaji sesuai UMP. Lalu ada juga anggota volunteer atau sukarelawan.
"Hari ini kita juga habis belajar dengan anak tentang solusi sampah, yang organik jadi kompos, yang nonorganik bisa dijual atau jadi kreativitas produk 3R," tutur Usman yang juga konsultan lingkungan itu.
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Daerah Sungai Ciliwung yang dikelola Usman Firdaus ini mulai dari jembatan Universitas Indonesia sampai Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sepanjang sungai binaan tersebut, Usman mengaku terdapat 10 spot atau titik yang dikembangkan untuk pemantauan sungai.
"Di Depok juga ada satu, yaitu di Kemiri Muka. Ada pula di daerah Pondok Jaya sedang kami rintis," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pendanaan kegiatan Mat Peci dilakukan secara swadaya, yang sebagian besar bersumber dari pendapatan Usman sebagai pembicara.
"Karena saya ngisi materi, jadi narsum atau kegiatan lain. Lalu dapat dari kegiatan itu kami sisihkan sebagian untuk kegiatan di sini atau kita bisa menjual produk, jasa produk, dan lain-lain," ujarnya.
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Hampir setiap hari Usman dan relawan Mat Peci-nya mengadakan kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung. Komunitas Mat Peci juga memiliki fasilitas saung, musala, toilet umum, serta hingga trek jogging. Saung dapat digunakan untuk musyawarah lingkungan. Bisa juga untuk kegiatan edukasi Sekolah Sungai Ciliwung, juga kerap disewa instansi.
"Selama ini yang berjalan kami bukan sistem sewa ya karena memang sebetulnya bukan ke profit, belum sampai ke sana," kata Usman.
ADVERTISEMENT
Usman mengaku tak ada hambatan untuk menjalankan enam program kegiatan lingkungan ini. Hanya saja, ia masih merasa kurang adanya kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
"Suka dukanya kesadaran masyarakat yang rendah. Paling gampang membersihkan sampah, tapi paling sulit membersihkan pemikiran orang tentang membuang sampah. Bagaimana mereka membuang sampah yang baik. Yang paling berat menggugah kesadaran orang," ungkapnya.
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Sungai Ciliwung (Foto: Eka Nurjanah/kumparan)
Usman berharap program-program komunitas Masyarakat Peduli Ciliwung (Mat Peci) bisa menginspirasi 13 sungai lainnya di Jakarta.
"Untuk komunitas Mat Peci saya berharap ada replikasi dari kegiatan kelompok kita agar ada Mat Peci lain, di sungai atau lingkungan. Bisa bermanfaat untuk masyarakat karena saya selalu bilang ke teman-teman kalau kita membuat kegiatan tidak bermanfaat, lebih baik tidak membuat kegiatan," ungkap Usman.
ADVERTISEMENT
"Dan untuk Sungai Ciliwungnya sendiri sebagai ikon Jakarta kita sudah tida bisa mengembalikan ke posisi dahulu, tetapi paling tidak kita sudah bisa sedikit berbuat Ciliwung lebih baik," tutupnya.