Mereka yang Memilih Becak daripada Transportasi Modern

23 November 2017 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Becak Mangkal Pasar Kemiri dan Stasiun Depok Baru. (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Becak Mangkal Pasar Kemiri dan Stasiun Depok Baru. (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nasib becak saat ini semakin tergerus zaman. Sama halnya dengan delman, becak saat ini sepi peminat karena sudah banyak transportasi yang lebih modern dan cepat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu ternyata masih ada yang menjadikan becak sebagai alat transportasi favorit. Salah satunya adalah Haina Idham.
Nenek yang tinggal di kawasan Depok ini lebih memilih menggunakan becak daripada ojek atau angkot. Alasanya lebih karena praktis dan jarak yang ditempuh cukup dekat.
"Kalau untuk jarak dekat sih lebih baik naik becak,” kata Haina usai turun dari becak yang ditumpanginya dari pasar ke Jalan Jawa, Beji, Depok, Jawa Barat.
Becak Mangkal Pasar Kemiri dan Stasiun Depok Baru. (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Becak Mangkal Pasar Kemiri dan Stasiun Depok Baru. (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
Haina, yang rutin ke pasar beberapa hari dalam seminggu itu mengaku becak lebih nyaman digunakan. Selain itu juga dianggap lebih aman.
“Pertama kita kenal dengan tukangnya karena mereka orang sini jadi, aman naik becaknya," ucapnya.
Haina mengungkapkan dia pernah menjadi korban penjambretan hingga membuat dia trauma bila harus naik kendaraan yang pengemudinya belum dikenal.
ADVERTISEMENT
Dengan naik becak, Haina merasa nyaman dan aman karena tukang becak sudah langganan dan bisa menjemputnya hingga ke depan rumah. Heina mengaku kesulitan bila harus menggunakan transportasi umum lain karena rumahnya berada di dalam kompleks perumahan, sehingga membuat dia harus berjalan cukup jauh ke jalan raya untuk dapat naik kendaraan umum.
Becak Mangkal Pasar Kemiri dan Stasiun Depok Baru. (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Becak Mangkal Pasar Kemiri dan Stasiun Depok Baru. (Foto: Brian Hikari Janna/kumparan)
Selain itu, dia juga bisa minta tolong kepada tukang becak langganannya untuk mengangkut belanjaannya. “Kalau naik angkot mana bisa,” ujarnya.
Wanita berumur 80 tahun itu berkata, di daerah Depok, becak masih sangat diperlukan. Sebab masih banyak daerah perumahan yang tidak terjangkau kendaraan umum.
“Apalagi becak bisa antar pulang pergi dan mau menunggu kita di tempat tujuan,” terang Haina yang merogok kocek Rp 15 ribu untuk tumpangan becaknya itu.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang menurut Haina bisa membuat becak beda dengan transportasi lainnya.
Senada dengan Haina, Andara, seorang siswa SD di Beji, Depok juga biasa menumpang becak saat pulang dari sekolah dengan biaya sebesar Rp 5 ribu. Alasannya karena cepat, murah dan tidak harus berhenti seperti angkot.
“Biar cepat sampai rumah,” katanya.
Anak perempuan yang akrab disapa Ara ini mengatakan becak jadi pilihan cepat dan mudah dicari bila ingin pulang sekolah. Sebab di dekat sekolahnya masih banyak tukang becak yang mangkal. Meskipun kadang dia pulang berjalan kaki kalau sedang bersama teman-temannya.
Depok adalah salah satu kota yang masih mengizinkan becak beroperasi. Para warganya, menggunakan becak untuk keperluan mereka sehari-hari seperti antar-jemput, angkat barang, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT