Mereka yang Meragukan Prabowo Maju Capres di Pilpres 2019

20 April 2018 8:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hidayat Nur, Jhonny Plate, Mahfud MD, Kivlan Zen. (Foto: Dok. MPR RI, Facebook/Jhonny G Plate, Antara/M. Agung Rajasa, Twitter @kivlan_zen)
zoom-in-whitePerbesar
Hidayat Nur, Jhonny Plate, Mahfud MD, Kivlan Zen. (Foto: Dok. MPR RI, Facebook/Jhonny G Plate, Antara/M. Agung Rajasa, Twitter @kivlan_zen)
ADVERTISEMENT
Pemberian mandat capres dari Gerindra kepada ketua umumnya Prabowo Subianto mendapatkan tanggapan yang beragam. Banyak diantaranya mendukung Prabowo maju kembali di Pilpres 2019. Namun --walau sudah menerima mandat-- tak sedikit yang meragukan Prabowo dapat kembali berkiprah di kontestasi 5 tahunan untuk memperebutkan kursi nomor wahid di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Siapa saja yang meragukan Prabowo?
1. Kivlan Zen
Kivlan Zen. (Foto: Twitter @kivlan_zen)
zoom-in-whitePerbesar
Kivlan Zen. (Foto: Twitter @kivlan_zen)
Kivlan Zen dalam sebuah wawancara khusus bersama kumparan, mengatakan lebih baik Prabowo berperan sebagai kingmaker saja dibandingkan maju dalam Pilres.
"Saya tahu kemampuan dia. Dia bagus, tapi untuk saat ini pendapat saya, sudahlah mandito saja sebagai kingmaker," kata Kivlan.
"Bukan saya musuhan sama Prabowo, tapi kita carilah yang fresh dan siap tanding. Ini sudah banyak dukungan buat Pak Gatot," ungkapnya.
2. Jhonny G Plate
Jhonny Plate (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jhonny Plate (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Jhonny G Plate juga ikut meragukan Prabowo maju di Pilres mendatang. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan mandat yang telah diberikan Partai Gerindra kepada Prabowo digunakan untuk menunjuk kandidat lain.
"Apakah betul Prabowo akan menjadi capres di Pemilihan Presiden 2019? Atau jangan-jangan mandat yang diterima itu digunakan untuk menunjuk calon lain agar maju dalam kontestasi," kata Jhonny seperti dikutip dari Antara, Sabtu (14/4).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menurutnya sangat berasalan, mengingat saat ini hanya Partai Gerindra yang pasti mengusung Prabowo. Sedangkan aturan parpol bisa mengusung capres sedikitnya arus memiliki 20 persen kursi di DPR atau memperoleh 25 persen suara sah nasional pada pemilu legislatif sebelumnya.
"Gerindra saat ini hanya memiliki 73 kursi di DPR RI lalu dibutuhkan 112 kursi untuk bisa mengusung capres sehingga masih kurang 39 kursi karena itu perlu membentuk koalisi," ujarnya.
Dengan demikian masih dibutuhkan partai lain yang mau mendukung Prabowo agar memenuhi syarat untuk ikut memperebutkan kursi nomor wahid itu.
3. Hidayat Nur Wahid
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid sempat meragukan Prabowo akan maju di Pilres 2019.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikarenakan belum resminya Prabowo maju capres karena belum terdaftar secara resmi di KPU.
"Itu kan selama didaftarkan ke KPU semuanya masih mungkin terjadi ke depan," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).
Ia juga menilai bahwa terdapat beberapa pihak yang meragukan majunya Ketua Umum Partai Gerindra itu. Menurutnya, keraguan itu menjadi pertimbangan bagi partai yang selama ini dekat dengan Gerindra, salah satunya PKS.
"Ya tergantung dari kesepakatan partai-partai yang akan berkoalisi. Apakah kemudian Gerindra tetap dengan Pak Prabowo atau kemudian Pak Prabowo melihat bahwa beliau menerima mandat kemudian beliau menyarankan agar kemudian yang lain," lanjutnya.
"Semua menyadari sebelum didaftarkan ke KPU, semuanya masih mungkin berubah dan secara definitif juga Pak Prabowo belum menyatakan saya maju sebagai calon presiden, beliau mengatakan 'kalau diberikan mandat saya siap', tapi beliau belum mengatakan saya siap sebagai calon presiden," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Patut ditunggu, jalan politik mana yang akan diambil oleh Prabowo. Apakah membungkam orang-orang yang meragukannya, atau malah memberikan mandat capres kepada kandidat lain.
4. Mahfud MD
Mahfud MD. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi salah satu yang meragukan Prabowo kembali berkiprah di Pilpres nanti. Ia memprediksi hanya akan ada dua poros yang bertarung di Pilres nanti, bukan kubu Joko Widodo bertarung dengan kubu Prabowo, tetapi kubu Jokowi vs Gatot Nurmantyo.
"Dugaan saya poros akan tetep dua, poros keduanya nanti Gatot (Gatot Nurmantyo)," ucap Mahfud di Gedung PARA Sindicate, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
Mahfud pun mengatakan bahwa Gatot kemungkinan besar akan menjadi saingan Jokowi sebagai capres, bukan cawapres.
"Gatot kan sebagai saingan, saya kira (cawapres) Prabowo tidaklah saya kira. Tapi enggak tahu ya karena dia menggalang kekuatan dan dia sekarang banyak disuarakan, sementara Prabowo sendiri tidak pernah membantah bahwa kemungkinan tidak (maju). Sementara Gatot selalu mengatakan saya siap, dan yang mendukung juga muncul," ujarnya.
ADVERTISEMENT