Meski Ada Fatwa Haram, Turnamen PUBG di Aceh Tetap Digelar

23 Juni 2019 16:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar di Lhokseumawe, Aceh, Rabu (19/6). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Warga bermain game Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) melalui telepon pintar di Lhokseumawe, Aceh, Rabu (19/6). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Meski sudah ada fatwa haram yang dikeluarkan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, namun turnamen Player Unknown's Battle Grounds (PUBG) tetap digelar. Ketua Panitia Rico menjelaskan, turnamen yang digelar di Rangland Coffee oleh M2T E-sport ini berlangsung dari Sabtu (22/6) hingga Minggu (23/6) dan diikuti 77 tim dari Aceh dan Sumut.
ADVERTISEMENT
Rico dan para gamers di Aceh Barat mengaku sudah mengetahui fatwa haram yang dikeluarkan oleh MPU itu. Namun, pihaknya tidak bisa membatalkan turnamen tersebut karena sudah dipersiapkan sejak sebelum Ramadhan tiba.
“Bukan tidak mengindahkan fatwa MPU, panitia tidak bisa membatalkan acara karena persiapan sudah dilakukan sejak lama. Tim yang mendaftar sudah ramai bahkan dari luar Aceh,” kata Rico dihubungi kumparan Minggu (23/6).
Rico juga enggan menanggapi fatwa haram yang ditetapkan oleh MPU itu. Menurutnya, selama ini para gamers di Aceh Barat bermain dalam hal positif dan tidak mengganggu orang lain.
“Kalau saya berkomentar terkait fatwa MPU saya belum cukup ilmu. Kita tidak mau berkomentar, kawan-kawan di sini para pemain ketika sudah waktu salat mereka berhenti dan salat,” kata dia.
com-PUBG Mobile Foto: Shutterstock
Ia menilai, dunia game di Aceh Barat saat ini bukan hanya sekadar sebagai hiburan saja, tetapi juga lahan bisnis. Apalagi, banyak turnamen yang memperebutkan sejumlah hadiah dengan nominal yang cukup menggiurkan.
ADVERTISEMENT
“Kemudian kawan-kawan peserta juga menjadikan ajang turnamen hari ini sebagai persiapan mereka untuk mengikuti event nasional," ungkapnya.
“Tidak hanya hiburan warung kopi semata, kita komunitas game juga pernah ikut terlibat dalam mensosialisasikan pemilu damai ketika masa Pilpres dulu,” katanya.
Sehingga, Rico kurang setuju jika para gamers, khususnya yang menggeluti game PUBG, dianggap memberikan efek negatif.
Sebab, menurutnya, selama ini masih banyak anak muda di Aceh Barat yang bisa meninggalkan kebiasaan buruknya, seperti mengonsumsi narkoba, berkat bermain game.
“Selama ini gara-gara game malah memberi dampak positif, bisa disebut berkat game ini (PUBG) rata-rata anak muda (gamers) yang dulunya adalah pengguna narkoba sekarang telah meninggalkan barang haram itu,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT