Meski Tuai Kritik, Ganjar Pastikan Apel Kebangsaan Tetap Digelar

16 Maret 2019 18:41 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama perwakilan Slank, Bimbim, Ridho dan Ivanka saat gelar konferensi pers terkait persiapan Apel Kebangsaan, di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama perwakilan Slank, Bimbim, Ridho dan Ivanka saat gelar konferensi pers terkait persiapan Apel Kebangsaan, di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan, akan tetap menggelar acara apel kebangsaan Minggu (17/3) meski dikritik berbagai pihak. Kegiatan akbar yang diprakarsai oleh Pemprov Jawa Tengah itu dikritik lantaran menggunakan dana APBD hingga mencapai Rp 18 miliar.
ADVERTISEMENT
Kritik datang dari Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi wilayah Jawa Tengah, Abdul Wachid, yang menyebut kegiatan itu terkesan menghambur-hamburkan anggaran. Apalagi, kata Wachid, penyelenggaraan ini dilaksanakan dalam keadaan ekonomi negara yang sedang terpuruk.
Wachid juga menilai Apel Kebangsaan ini diselenggarakan seolah negara dalam keadaan genting. Adanya panggung hiburan dangdut dan band nasional, bahkan mengundang tokoh agama hingga pejabat pemerintahan di Jateng dianggapnya tidak pas dan diduga hanya sebagai alat penggiringan rakyat terhadap paslon tertentu.
Seakan tak ambil pusing akan kritikan tersebut, Ganjar mengucapkan terima kasih atas kritikan yang diberikan masyarakat. Dia malah mengajak pihak-pihak yang kontra untuk tidak cepat curiga, ikut hadir dan duduk bersama menyaksikan gelaran tersebut.
"Gak apa-apa, orang tidak semuanya setuju, Jateng itu terbuka. Saya pinginnya duduk bareng, jangan curiga dulu," ujar pria 50 tahun ini seusai konferensi pers bersama Slank di Semarang, Sabtu (16/3).
Ganjar Pranowo saat Menyambangi Kumparan Foto: Helmi Afandi/kumparan
Soal alokasi dana, Ganjar memastikan perencanaan tidak dilakukan secara mendadak dan sudah melalui prosedur yang berlaku. Dia menolak jika kegiatan ini disebut acara dadakan.
ADVERTISEMENT
"Planingnya lama dan e-budjeting sudah lama. Kalau mendadak tidak mungkin bisa masuk. Kalau dadakan publik gak bisa ngecek," tegasnya.
Sebelum konferensi pers, Ganjar menyempatkan diri untuk berkunjung ke lokasi untuk meninjau langsung persiapan apel. Dia menyusuri bagian-bagian penting, hingga berdialog dengan aparat keamanan.
Kepada petugas, Ganjar meminta agar faisilitas umum dan taman di lokasi dijaga agar tidak diinjak peserta dan rusak. Petugas keamanan juga diminta untuk mengingatkan peserta yang membawa atribut partai politik agar dilepaskan.
"Tidak ada fasum rusak, sampah. Ini kesenangan dan bersama mencintai bangsa dengan setulusnya. Dilarang pakai atribut parpol apapun, atribut capres, jangan sampai dimobilisasi," katanya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama perwakilan Slank, Bimbim, Ridho dan Ivanka saat gelar konferensi pers terkait persiapan Apel Kebangsaan, di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Sementara itu, Slank dalam konferensi pers mengaku akan manggung sekitar 55 menit. Band yang digawangi Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho dan Abdee ini akan membawakan lagu-lagu dari album ke 22 mereka, Kepala Loe Peang.
ADVERTISEMENT
Bimbim mewakili personil lainnya mengaku, Slank sangat antusias untuk mengisi Apel Kebangsaan tersebut. Terlebih lagi, salah satu tamu undangan yang akan hadir dari tokoh agama adalah Habib Luthfi bin Yahya.
"Kita penasaran banget dengan habib Luthfi dan kami seneng banget. Sebenarnya sudah dari 2012 masa stres, pengen nemuin. Terus ada yang bilang kamu harus nemuin habib Luthfi. Tapi tlisipan terus. Jadi besok pengin ketemu. Bukan pengin menyampaikan, tapi pengin bertanya. Habib Luthfi jago main keyboard, pengin ngobrol soal musik agama dan Indonesia," katanya.
Semangat nasionalisme yang konsisten disuarakan oleh Slank, menurut Bimbim senafas dengan spirit-spirit yang diajarkan oleh sang habib dari Pekalongan itu. Yang dalam berbangsa memiliki prinsip mensyukuri keragaman, bukan mempermasalahkan perbedaan terlebih sekadar perbedaan pilihan politik.
ADVERTISEMENT
"Besok kita akan menyebar virus merah putih. Dan kita rayakan perbedaan ini. Ada tools yang menyatukan kita, Pancasila. Pemilu ini biasa aja. Lima tahun sekali kita lakukan. Berdewasalah. Indonesia lebih dari sekadar ambisi politik," kata Bimbim.
Bimbim pun tidak menutup mata dengan adanya pihak yang tidak suka dengan karya-karyanya ataupun sikapnya itu. Namun dia bertekad tidak mau ambil pusing dengan segala ungkapan negatif, terlebih di media sosial.
"Kita justru mengajarkan orang berdemokrasi. Yang pro dan kontra, selama mereka tidak kasar, kami biarin tapi kalau udah berkata kasar kami delete. Kami membiarkan mereka belajar demokrasi. Kami bukan politisi, jadi tidak langsung menjawab jika dijelek-jelekkan," katanya.
Selain Slank, sejumlah artis nasonal akan turut meramaikan apel kebangsaan tersebut, mulai dari Letto, Armada, Virza, Nella Kharisma dengan MC Vincent-Desta serta Cak Lontong.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat direncanakan hadir, berikut pimpinan forkopimda Jawa Tengah, pimpinan TNI dan Polri, serta 130 ribu masyarakat.
Para tokoh juga nantinya akan mengisi orasi kebangsaan, antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, KH Maimoen Zubair, Mahfud MD, Habib Luthfi, Gus Muwafiq, KH Munif Zuhri, KH Ahmad Darodji, Uskup Agung Semarang Romo Rubiatmoko, Pendeta Eka Laksa, Nyoman Surahart, Go Boen Tjien dan Pujianto.