Militer Israel Selidiki Insiden Penembakan Petugas Medis Palestina

3 Juni 2018 11:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Razan al-Najjar (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Razan al-Najjar (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
Tentara Israel menembak mati Razan al-Najjar (21), perawat sukarela asal Palestina yang bertugas di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan. Saat itu Razan sedang membantu para demonstran yang terluka dalam aksi 'Great March Return'.
ADVERTISEMENT
Kematian Razan menambah daftar warga Palestina yang tewas oleh peluru Israel, menjadi 123 orang. Dilansir Reuters, Minggu (3/6), akibat kejadian tersebut, militer Israel akan menyelidiki pembunuhan nyata oleh pasukannya kepada Razan.
Razan al-Najjar (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Razan al-Najjar (Foto: AFP)
Meski akan menyelidiki, militer Israel tetap membela diri dengan mengatakan militan Palestina juga menyerang pasukannya di sepanjang perbatasan dengan tembakan dan granat. Sementara itu dilansir The Guardian, juru bicara Menteri Kesehatan Palestina, Ashraf Al-Qudra, menyebutkan, Najjar masih mengenakan seragam medis saat peluru menembus tepat di dadanya.
Razan al Najjar saat menjadi tim medis. (Foto: AFP/Said Khatib)
zoom-in-whitePerbesar
Razan al Najjar saat menjadi tim medis. (Foto: AFP/Said Khatib)
Ini adalah serangan terburuk sejak perang di Gaza 2014. Serangan itu, diikuti oleh aksi demonstrasi dan bentrokan mematikan di sepanjang perbatasan sejak 30 Maret lalu.
Tewasnya Razan membuat luka mendalam bagi warga Palestina. Pasalnya, Razan masuk sebagai tokoh populer di negara itu.
ADVERTISEMENT
Razan dianggap oleh warga Palestina sebagai malaikat. Tindakan militer Israel itu menuai kecaman dari dunia internasional karena menggunakan kekuatan militer yang mematikan saat demonstrasi massa.
Warga Palestina mengatakan sebagian korban tewas dan ribuan orang yang luka oleh senjata Israel adalah warga sipil yang tidak bersenjata. Tetapi Israel dengan kekuatan militer penuh menyerang mereka para demonstran.