Miras dan Narkoba yang Buat Begal Lebih Beringas Saat Beraksi

19 Juli 2018 8:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Begal dan Rampok (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Para pelaku begal belakangan tidak segan melukai korbannya, bahkan hingga tewas. Perilaku sadis yang tidak memberi ampun kepada korban yang melawan rupanya dipengaruhi oleh penggunaan narkoba dan minuman keras.
ADVERTISEMENT
"Ada kan tes urin. Ternyata berdasarkan itu, kebanyakan pelaku begal itu menggunakan narkoba dan miras. Makanya otaknya menyong sudah. Terpengaruh, karena itu jadi beringas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (18/7).
Berdasarkan data kepolisian, perubahan perilaku begal yang lebih sadis ini terjadi lima tahun belakangan. Mereka tidak segan melukai korbannya bila melawan atau coba mempertahankan barang miliknya. Bahkan, tidak jarang korban yang tak melawan pun dilukai.
"Sekarang ini, lima tahun ini, para pelaku begal ada perubahan sikap. Sekarang kan tembak, bacok, enggak bener itu," imbuh dia.
Kombes Pol. Argo Yuwono (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kombes Pol. Argo Yuwono (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Argo mengungkapkan, di kalangan para pelaku begal atau kejahatan jalanan lainnya, ada aturan tidak tertulis. Salah satunya, mereka tak boleh melukai korban yang menyerah.
ADVERTISEMENT
"Zaman dulu enggak ada. Jadi, ada aturan tidak tertulis atau nonformal bahwa (rampok, begal) tidak akan melukai korban atau sasaran kalau tidak melawan," ungkap Argo.
Sementara, faktor ekonomi masih menjadi motif pemicu para pelaku melakukan aksi kejahatan. Di samping, pengaruh pergaulan di lingkungan mereka.
Meski begitu, tindakan kejahatan berupa begal tetap tidak dibenarkan dengan alasan apapun. Polisi akan terus melakukan operasi untuk menangkap para pelaku begal yang masih berkeliaran di jalanan.