Miras Oplosan Kembali Renggut Nyawa, Kali Ini 5 Warga di Bekasi

20 April 2018 23:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis Miras oplosan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis Miras oplosan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus miras oplosan belum usai, meski Mabes Polri sedang menyuarakan perang dengan barang haram tersebut. Kali ini, sebanyak lima warga di Perumahan Kompleks Kodau, Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, tewas akibat mengonsumsi miras perenggut nyawa itu.
ADVERTISEMENT
Para korban itu adalah warga yang cukup berusia, yaitu Hermadi (58), Imron (47), Yopi Arnes (50), Herry Bayo (57) dan Alvian (52). Mereka kerap berkumpul di sekitar kompleks perumahan.
"Abang saya bernama Hermadi (58) bersama empat temannya meninggal dunia dini hari tadi setelah mengonsumsi minuman keras di kompleks kami," kata kakak korban Suryadi (52) di Bekasi, seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/4).
Suryadi mengatakan di sekitar kompleknya memang ada penjual minuman keras oplosan bernama Untung (55), yang sudah berjualan miras sejak setahun lalu. Tapi dua bulan belakangan muncul pesaing bisnisnya.
Persaingan bisnis tersebut, kata Suryadi, diduga memicu tindakan nekat Untung untuk menambah kadar metanol di minuman keras oplosannya. Sejak saat itu, kata dia, korban meninggal mulai berjatuhan di Kompleks Kodau.
ADVERTISEMENT
Korban pertama atas nama Imron meninggal dunia usai berpesta miras oplosan pada Jumat (13/4) lalu. Setelah peristiwa itu, keempat korban lainnya justru kembali minum miras oplosan dari Untung pada Sabtu (14/4) malam. Mereka mulai menunjukan gejala kerusakan organ tubuh dan satu per satu mulai dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Baru pada Rabu (18/4) tiga korban lainnya tewas yakni Yopi Arnes, Herry Bayo dan Alvian. Baru pada hari ini abang saya meninggal (Hermadi)," jelasnya.
Rilis Miras oplosan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis Miras oplosan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Suryadi menjelaskan, peristiwa tewasnya Hermadi bermula saat yang bersangkutan tidak sadarkan diri pada Jumat (20/4) pukul 00.30 WIB dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Dokter bilang lambungnya pecah dan menjalar ke organ tubuh lain, sampai akhirnya dia meninggal subuh tadi," katanya.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut memicu kemarahan keluarga korban yang langsung menggerebek kios penjualan miras oplosan milik Untung. Saat ini untung bersama sejumlah barang bukti dagangannya sudah disita tim kepolisian dari Polsek Jatiasih.
Miras oplosan dagangan Untung dikenal dengan sebutan teh pucuk, karena warnanya coklat campuran madu. "Minuman itu dioplos mengunakan metanol, madu dan ciu," terangnya.
Sebelumnya, dalam dua pekan terakhir tujuh warga di Kecamatan Pondokgede dan Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi tewas diduga akibat miras olposan. Tim kepolisian hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kematian total 12 korban tersebut dengan meneliti jasad para korban.