Misionaris AS Dibunuh Suku Primitif saat Sebarkan Injil

22 November 2018 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Misionaris, John Chau, yang dibunuh suku sentinel. (Foto: Instagram/@johnachau)
zoom-in-whitePerbesar
Misionaris, John Chau, yang dibunuh suku sentinel. (Foto: Instagram/@johnachau)
ADVERTISEMENT
Seorang misionaris asal Amerika Serikat dibunuh dan dikubur oleh suku primitif di sebuah pulau terpencil di tengah Samudera Hindia.
ADVERTISEMENT
Lokasi John Allen Chau terbunuh di Pulau Sentinel Utara yang masuk wilayah negara India. Di pulau tersebut terdapat satu-satunya suku primitif zaman pre-neolitik yang tersisa di dunia.
Direktur Jenderal Pulau Andaman dan Nicobar Dependra Pathak mengatakan, suku di pulau itu memilih mengasingkan diri dari dunia dan tak mau menerima warga asing masuk ke daerahnya.
Misionaris, John Chau, yang dibunuh suku sentinel. (Foto: Instagram/@alexgoldenimages)
zoom-in-whitePerbesar
Misionaris, John Chau, yang dibunuh suku sentinel. (Foto: Instagram/@alexgoldenimages)
Pathak membenarkan bahwa ada kejadian pembunuhan di pulau itu. Namun, belum bisa dipastikan apakah yang menjadi korban Chau atau bukan.
"Kami menerima laporan kasus pembunuhan terhadap orang yang belum diketahui," sebut Chau seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/11).
Pathak menambahkan, nelayan lokal yang diduga membantu Chau menuju pulau tersebut ditahan atas kasus berbeda.
Seorang penjaga suku sedang membawa busur dan anak panah. (Foto: REUTERS/Indian Coast Guard/Handout/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang penjaga suku sedang membawa busur dan anak panah. (Foto: REUTERS/Indian Coast Guard/Handout/File Photo)
Belum ada keterangan pasti kenapa Chau terbunuh. Tapi, kemungkinan besar Chau kehilangan nyawa karena mencoba menyebarkan Injil ke suku itu.
ADVERTISEMENT
Menurut beberapa media lokal, Chau dibunuh oleh anggota suku Sentinel menggunakan panah.
Penelusuran Reuters, selain menyebarkan Injil Chau merupakan seorang petualang. Ia berulang kali mengunjungi India.
Dalam Instagram pribadinya, kematian Chau dikonfirmasi lewat sebuah postingan yang dikeluarkan keluarganya.
Menurut mereka, Chau dikenal sebagai seorang misionaris dan pekerja medis, serta pelatih sepak bola.
"Dia sangat mencintai Tuhan dan ingin menolong orang yang membutuhkan dan dia sangat mencintai suku Sentinel," ujar pernyataan keluarga Chau.
"Kami memaafkan siapa saja yang bertanggung jawab atas kematiannya. Kami meminta agar kawannya yang masih ditahan di Andaman dibebaskan," lanjut mereka.