Misteri Kelahiran Bayi-bayi Tanpa Tangan di Prancis

9 Oktober 2018 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tangan bayi mengepal (Foto: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tangan bayi mengepal (Foto: shutterstock)
ADVERTISEMENT
Dalam rentang 2007 sampai 2017, 13 belas bayi tanpa tangan atau lengan di tiga desa yang berdekatan di Prancis. Para dokter mengaku tidak dapat menemukan penyebab dan kesamaan di antara kasus gagalnya pembentukan tangan tersebut. Investigasi lebih lanjut atas kasus-kasus tersebut tidak akan dilakukan.
ADVERTISEMENT
Badan Kesehatan Masyarakat Prancis, Santé Publique, menyebut bahwa kasus bayi lahir tanpa tangan mungkin hanya kebetulan saja. Namun para dokter dari organisasi penelitian Remera percaya bahwa malformasi tangan pada bayi yang baru lahir memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk terjadi, oleh karena itu investigasi terhadap kasus-kasus tersebut perlu dilakukan.
“Malformasi seperti ini sangat jarang terjadi, namun juga sangat spesifik,“ kata Emanuelle Amar, seorang ahli epidemiologi dan direktur Remera.
“Ada sesuatu, beberapa produk, yang memotong tangan ketika embrio sedang berkembang. Kita harus mencari tahu tentang hal tersebut. Kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, apa yang mungkin menghentikan perkembangan tangan tersebut dan menemukannya,“ sambungnya.
Ilustrasi Tangan dan Jari Bayi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tangan dan Jari Bayi (Foto: Pixabay)
Amar mengatakan bahwa penyebab gagalnya pembentukan tangan kemungkinan besar dikarenakan masalah lingkungan dan kesehatan, seperti pestisida untuk pertanian, meskipun ia tidak ingin membuat praduga.
ADVERTISEMENT
“Kita harus memiliki kesadaran sosial. Mereka adalah anak-anak masa depan, kita sedang membicarakan generasi masa depan.” imbuh Amar.
Fenomena bayi tanpa tangan ini muncul pertama kali di dekat desa Druillat di bagian timur Prancis. Tujuh bayi lahir tanpa tangan antara 2009 sampai 2014. Domisili orang tua mereka ada dalam radius 17 km dari perkebunan jagung dan bunga matahari.
Kasus selanjutnya muncul di kota Mouzeil, Prancis bagian barat. Dilaporkan ada tiga bayi yang lahir dengan masalah yang sama antara 2007 sampai 2008. Sementara antara tahun 2011 sampai 2013, tiga bayi tanpa tangan lahir kembali di kota Guidel.
Para peneliti dari Remera melakukan wawancara dengan para ibu dari anak-anak tersebut. Mereka mencari faktor genetic, medikasi, makanan dan minuman yang dikonsumsi selama kehamilan, namun mereka tidak menemukan kesamaan di antara para ibu tersebut. Satu-satunya kesamaan yang mereka temukan adalah lokasi tempat tinggal keluarga tersebut yang berada di pedesaan.
ADVERTISEMENT
“Masalah ini berputar di daerah pertanian,” kata Amar. Namun Remera tidak bisa melanjutkan penyelidikan lebih lanjut karena ahli toksikologi dan saintis lainnya harus ikut terlibat. Amar mengaku dana untuk Remera terbatas dan mereka tidak bisa melanjutkan penyelidikkan sendiri.
“Kasus ini sudah kebanyakan. Kita memiliki beban moral dan saintifik untuk melangkah lebih jauh. Tidak melanjutkan penelitian tentang ini adalah kelalaian secara saintifik,” ucap Amar mendesak investigasi untuk terus dilanjutkan.
Sementara François Bourdillon yang merupakan direktur Santé Publique mengaku bahwa mereka telah datang dan mendengarkan para orang tua dan kakek nenek dari anak-anak tersebut. Namun mereka tidak menemukan faktor lingkungan seperti pestisida yang bisa disalahkan.
Ilustrasi tangan bayi mengepal (Foto: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tangan bayi mengepal (Foto: shutterstock)
Pada pernyataannya, Santé Publique telah menutup investigasi kasus tersebut karena tidak adanya hipotesis atas penyebab yang memungkinkan terjadinya fenomena tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut Santé Publique dalam satu tahun ada 150 bayi yang lahir dengan masalah yang sama di Prancis. Kasus di Druillat masih ada dalam skala rata-rata nasional. Namun mereka mengaku bahwa kasus di Mouzeil dan Guidel memang tampak tidak biasa.
Merespons ditutupnya kasus tersebut, Amar mengatakan, “Pada dasarnya kita membuat keluarga tersebut hanya bisa terus bertanya-tanya dan apa yang terjadi hanyalah kesialan“
Céline Figueiredo, salah satu orang tua bayi tanpa tangan merespons, “Saya marah karena belum ada investigasi yang dilakukan. Kita memiliki fasilitas di Prancis untuk menyelidiki penyebab malformasi ini. Mereka harus mencoba memberi kami jawaban daripada hanya menutup-nutupi kasus ini.”