Misteri Kematian Pasutri di Kamar Kos di Surabaya

10 Juni 2019 6:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat evakuasi jenazah pasanga suami isteri yang tewas di Kos di kawasan Kupang Gunung Timur Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat evakuasi jenazah pasanga suami isteri yang tewas di Kos di kawasan Kupang Gunung Timur Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Kupang Gunung Timur, Surabaya, digegerkan dengan ditemukannya pasangan suami istri tewas di kamar kos yang berlokasi Jalan Kupang Gunung Timur, Surabaya. Sumardi (56) tewas tergantung di depan pintu dan istrinya Romiyah (55) ditemukan tak bernyawa di dalam kamar.
ADVERTISEMENT
Keduanya pertama kali ditemukan oleh tetangganya, Tatik (56). Pada saat itu ia hendak ke kamar mandi dan kemudian kaget melihat korban sudah tergantung di depan pintu kos.
"Pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB saya mau ke kamar kos, sudah lihat jenazah Sumardi tergantung di depan pintu dengan menggunakan tali tampar berwarna biru dikaitkan di lehernya," kata Tatik di lokasi, Minggu (9/6).
Tatik mengatakan, kedua korban baru dua bulan menempati kos tersebut. Kondisi itu membuat tidak banyak tetangga sekitar yang mengetahui asal-usul korban.
Tatik langsung melaporkan hal itu ke polisi. Tak lama kemudian, polisi datang dan melakukan oleh TKP.
GarisPolisi di lokasi kejadian pasangan suami istri meninggal dunia di kos Kupang Gunung Timur, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumpaaran
Selain menemukan korban pria, polisi juga menemukan istri dari korban dalam keadaan tewas di dalam kamar. Polisi juga menemukan bercak darah di kamar korban.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Sawahan AKP Eko Sudarmanto mengatakan, polisi menemukan sejumlah fakta saat melakukan olah TKP. Salah satunya, ada luka di bagian kepala Romiyah.
"Ada luka di bagian kepala belakang," kata Eko.
Selain itu, polisi juga menemukan bercak darah di kamar korban. Bercak darah ditemukan di sebuah batu, bantal, dan buku.
"Istri meninggal kondisinya di lantai bawah, kemudian ada batu dan bercak darah sama ada juga bantal kita amankan," ujarnya.
Kematian pasutri ini, kata Eko, disebabkan adanya rasa cemburu di antara mereka. Hal ini kata Eko, di lokasi kejadian polisi menemukan buku yang memuat pesan Sumardi tentang perasaan cemburunya pada Romiyah.
"Di buku itu ada tulisan yang bunyinya, 'Aku mbok kongkon nang Mojokerto, awakmu ndek Suroboyo gendaan. Daripada aku mbok gawe lara ati, lebih baik awakmu mati, aku yo mati' (Aku kamu suruh ke Mojokerto, tapi kamu di Surabaya malah selingkuh. Daripada aku dibuat sakit hati, lebih baik kamu mati, aku juga mati -red)," kata Eko.
ADVERTISEMENT
Selain buku tersebut, polisi juga menemukan bantal, batu, dan bercak darah di sekitar jasad Romiyah. Menurut Eko, di bagian belakang kepala korban juga ditemukan bekas luka.
GarisPolisi di lokasi kejadian pasangan suami istri meninggal dunia di kos Kupang Gunung Timur, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumpaaran
"Kata tetangga, keduanya sering cek-cok, sering dipukul, dan sebagainya. Kata anaknya, suaminya pernah ada rencana membunuh istrinya," jelas Eko.
Tulisan Suami sebelum bunuh diri. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan