Model Malaysia yang Gabung ISIS Tewas Terkena Ranjau di Suriah

21 November 2018 9:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ISIS. (Foto: AFP PHOTO / Ahmad Al-Rubaye)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS. (Foto: AFP PHOTO / Ahmad Al-Rubaye)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Model asal Malaysia yang bergabung dengan ISIS dilaporkan tewas di Suriah. Sebelum bergabung dengan ISIS, pria keturunan Australia ini memiliki karier cemerlang di bidang modeling dan jadi ikon sebuah majalah wanita.
ADVERTISEMENT
Diberitakan koran Australia Herald Sun awal pekan ini, Amirrudin Hud Rashid Millson meninggal pada 2016 ketika berperang bersama ISIS. Menurut Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO), pria yang akrab disapa Amir ini tewas karena menginjak ranjau saat menggendong anggota ISIS lainnya yang terluka.
Kabar tewasnya Amir baru diketahui ASIO pada September lalu, itu pun secara kebetulan dalam penyelidikan anggota ISIS lainnya asal Australia.
"Dia adalah pria yang tampan, mudah bergaul, sangat ramah, pemberani, ayah dan suami yang hebat," kata seorang kawannya yang dikutip Herald Sun.
"Kami mendengar dia tewas. Dia sedang menggendong kawannya yang terluka di pundaknya ketika menginjak ranjau darat. Hanya itu," lanjut dia lagi.
Berparas tampan dan bertubuh tinggi, pada 2010 di usianya yang ke 27 tahun Amir terpilih sebagai Bachelor of the Year oleh pembaca majalah wanita Cleo.
ADVERTISEMENT
Ibunya adalah seorang wanita Malaysia dan ayahnya Australia, Amir banyak menghabiskan masa mudanya di Perth. Sebelum pindah ke Malaysia dan memulai karier modeling, dia kuliah di Curtin University jurusan komunikasi.
Dalam wawancara dengan Cleo, Amir mengaku tertarik dengan politik dan bercita-cita ingin menjadi perdana menteri.
Pada 2014, dia diduga teradikalisasi dan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Sebelum pergi ke Suriah, ayah satu putra ini dilaporkan melunasi seluruh utangnya dan menceraikan istrinya.
Foto terakhir dirinya muncul di internet pada awal 2015 ketika sudah bergabung dengan ISIS. Itu adalah kali terakhir kawan-kawannya mendengar kabar Amir.
Selain Amir, ada lebih dari 220 pemuda Australia lainnya yang bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak, sebanyak 68 di antaranya tewas dalam peperangan . Pemerintah Australia hingga saat ini masih terus menggalakkan upaya deradikalisasi para pemuda agar tidak bergabung dengan kelompok teroris.
ADVERTISEMENT
ISIS sendiri semakin terpojok dan di ambang kekalahan. Wilayah kekuasaan mereka jauh berkurang dibanding masa puncaknya pada 2014 akibat gempuran pasukan udara koalisi tempur pimpinan Amerika Serikat. Kota-kota besar yang pernah dikuasai ISIS, salah satunya Mosul, berhasil direbut kembali.