Moeldoko Bandingkan Kasus Novel dan Pelanggaran HAM yang Tak Selesai

8 Januari 2019 18:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Presiden, Moeldoko. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Presiden, Moeldoko. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rencananya KPU akan menggelar debat capres pertama pada tanggal 17 Januari dan mengangkat tema korupsi, penegakan hukum, hak asasi manusia (HAM) dan terorisme.
ADVERTISEMENT
Kubu pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno rencananya akan mengangkat isu soal penyidik KPK Novel Baswedan.
Karena sudah 650 hari kasus penyerangan air keras ke Novel belum selesai. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyebut bahwa saat ini malah masih banyak pelanggaran HAM berat yang belum selesai.
"Ada pelanggaran HAM berat lain yang juga belum selesai. Ya itu dinamika," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/1).
"Yang pertama bahwa selama kepemimpinan Pak Jokowi ini relatif tidak ada pelanggaran HAM berat yang signifikan," lanjut dia.
Karena pelanggaran HAM berat itu menurut Moeldoko adalah residu masa lalu. Namun Moeldoko optimistis topik yang diusung KPU bisa dikembangkan kemana-mana.
ADVERTISEMENT
"Bahwa pelanggaran HAM berat itu adalah bagian residu masa lalu. Itu sudah clear, itu topik yang bisa dikembangkan kemana-mana," ucap Moeldoko.
Yang jelas Moeldoko menuturkan Jokowi-Ma'ruf siap menghadapi debat capres pertama. Sementara soal klaim kubu Prabowo-Sandiaga soal akan unggul 3-0 di debat pertama, Moeldoko menjelaskan harus realistis dalam menghadapi berbagai hal.
"Ya siaplah (ikut debat). (Soal skor) itu kalau pertandingan sepak bola di kampung melalui paranormal seperti itu biasanya. Jadi kita bermain pada yang realistis," tuturnya.