Moeldoko Bantah Keterlibatan KSP di Pembentukan Relawan Jokowi

1 Maret 2018 15:38 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Staf Presiden (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Staf Presiden (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Pertemuan Deputi IV Staf Kepresidenan Eko Sulistyo dengan politikus Golkar Yorrys Raweyai terkait pembentukan relawan Jokowi menuai kritik. Sebab, usai pertemuan itu Yorrys menyampaikan Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai lembaga negara mendukung pembentukan relawan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko membantah lembaganya ikut terlibat dalam pembentukan relawan Jokowi untuk pemenangan di Pilpres 2019 tersebut. Dia menegaskan KSP tidak dalam ranah mendukung salah satu pihak dalam politik.
"Mungkin Pak Yorrys yang mendeklarasikan itu, sebenarnya itu tidak dalam tugas fungsi KSP ya, mosok KSP membentuk relawan, enggak," kata Moeldoko saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/3).
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Dia menerangkan dalam pertemuan itu memang Yorrys menyampaikan kepada Deputi IV bahwa ia telah membentuk relawan untuk Jokowi. Namun, pihak KSP tidak memberikan dukungan atau merestuinya lantaran bukan ranah tugas dan fungsi.
"Bahwasanya KSP melakukan komunikasi politik, iya. Tapi komunikasi politik dengan berbagai pihak mana pun yang datang ke KSP ya kita terima. Tapi bukan berarti KSP itu menggalang relawan untuk pemenangan, enggak, kita tidak di situ mainnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Moeldoko menduga ada salah tafsir dari Yorrys terkait pertemuan tersebut. KSP mempersilakan pihak-pihak yang ingin membentuk relawan untuk siapa pun.
Namun, tegas Moeldoko, pihaknya tak akan ikut campur dalam urusan tersebut. Dia juga tidak ingin dikaitkan.
"Kalau ada organisasi baru mengkomunikasikan ke kami, 'Pak kami baru membentuk organisasi ini', ya silakan. Selanjutnya ya urusan yang bersangkutan, kita tidak dalam posisi mengelola itu," kata Moeldoko.
Dia berharap semua pihak yang bertemu dengan KSP dalam urusan politik tidak menafsirkan dengan salah.