Moeldoko Bantah Tudingan Demokrat soal Asia Sentinel: Jangan Baper

18 September 2018 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moeldoko di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Moeldoko di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi tudingan politikus Demokrat Rachland Nashidik yang mengatakan ada keterlibatan Istana dalam munculnya berita Asia Sentinel yang menyeret Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam berita itu Asia Sentinel menuding SBY sebagai pemilik Bank Century dan bank bermasalah ini menjadi alat pencucian uang.
ADVERTISEMENT
Bahkan dalam cuitan di akun Twitternya, Rachland memunculkan foto Moeldoko bersama Co-Founder Asia Sentinel yang menguatkan tudingan tersebut. Menurut Moeldoko, Rachland terlalu baper dan menduga-duga.
"Bahwasannya di situ ada Sentinel, Co-Foundernya Sentinel saya enggak ngerti. Jadi jangan buru-buru baper, menduga begitu. Dilihat dulu latar belakangnya seperti apa, menduga-menduga, gimana?" kata Moeldoko di Kantor KSP di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/9).
"Jadi bulan Mei yang lalu Kantor Staf Kepresidenan membuat acara bagi saya untuk bisa diskusi dengan AMCHAM (American Chamber), Kadinnya Amerika. Kebetulan dia juga punya slot waktu untuk diajak diskusi," lanjut dia.
Moeldoko menjelaskan AMCHAM saat itu ingin mendengar dari Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden tentang perkembangan situasi politik dan keamanan saat ini.
ADVERTISEMENT
"Perkembangan demokrasi, kematangan demokrasi di Indonesia seperti apa. Selanjutnya, saya pastikan saya mantan Panglima TNI, punya naluri sangat kuat untuk melihat situasi seperti ini," ucap Moeldoko.
Dalam diskusi itu, Moeldoko meyakinkan Indonesia aman untuk pengusaha Amerika berinvestasi. Selama diskusi berlangsung, Moeldoko mencatat masukan yang disampaikan dan kemudian dilaporkan ke Presiden Jokowi.
"Itu diskusinya sebenarnya hanya sampai di situ berikutnya ada masukan-masukan tentang hal-hal yang berkaitan dengan investasi, saya catat dan laporkan kepada Presiden," tutur Moeldoko.