Moeldoko: Debat Pilpres di Kampus Bagus untuk Pendidikan Politik

Moeldoko di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko, berkomentar soal usulan tim Prabowo-Sandi agar debat kandidat Pilpres 2019 diselenggarakan di kampus. Moeldoko menilai debat pilpres ini bisa menjadi ajang pendidikan politik.

"Itu urusannya penyelenggara pemilu, kita menyesuaikan saja. Kalau itu menjadi sebuah forum bagus untuk pendidikan politik ya saya pikir ya bagus," kata Moeldoko di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Senin (22/10).

Kepala Staf Kepresidenan ini menyerahkan seluruh mekanisme debat di kampus tersebut kepada penyelenggara pemilu. Pihaknya pun akan menunggu respons dari KPU, jika usulan tersebut tak berpotensi melanggar UU Pemilu maka usulan debat kandidat Pilpres 2019 di kampus kemungkinan bisa dilakukan.

"Justru itu yang tahu rule-nya dari KPU, jadi kita akan mengikuti saja, kalau KPU menyetujui ya kita akan mengikuti. Tapi kalau bersifat pendidikan politik ya bagus," jelasnya.

Sebelumnya Koordinator Jubir Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandi, Danhil Anzar mengusulkan debat kandidat Pilpres 2019 dilakukan di kampus. Ia menyebut rang-orang kampus sangat penting untuk terlibat langsung dalam pemilu dengan harapan bisa mengedukasi politik.

“Mas Arief (Ketua KPU), kami punya usulan di tim sudah kami bahas secara intens bagaimana kalau kemudian nanti yang dinamakan debat kandidat itu tidak lagi digelar di hotel tapi gelar di kampus saja mas,” ujar Danhil, Sabtu (20/10).

Danhil mengatakan dalam debat tidak perlu mengundang pendukung, cukup 5 - 10 tim sukses masing-masing pasangan. Nantinya KPU bisa memilih kampus mana yang akan ditunjuk sebagai lokasi debat dan nantinya yang hadir dalam debat adalah peserta-peserta terpilih.