Moeldoko Minta Polisi Usut Tuntas Tabloid Indonesia Barokah

28 Januari 2019 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Foto: REUTERS/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menanggapi soal beredarnya tabloid Indonesia Barokah di sejumlah wilayah di Indonesia. Moeldoko meminta polisi segera bertindak agar tabloid Indonesia Barokah tak lagi membuat resah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Apalagi saat ini sudah memasuki tahun pemilu. Moeldoko juga meminta agar masyarakat untuk membangun sistem demokrasi yang menggunakan akal sehat dan tak begitu saja percaya dengan hoaks.
"Saya pikir polisi punya upaya untuk membongkar semuanya. Iya, jadi serahkan kepada Kepolisian karena nanti menjadi saling lempar-lemparan. Aparat penegak hukum harus melakukan langkah-langkah agar tidak ada kecurigaan," kata Moeldoko di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (28/1).
"Yang berujung pada saling enggak sehatlah. Ini perlu didalami. Kita enggak senanglah kehidupan demokrasi yang diwarnai upaya-upaya yang seperti itu karena justru itu merusak ya merusak demokrasi," lanjut dia.
Moeldoko juga menyetujui saran Wakil Presiden HM Jusuf Kalla yang meminta tabloid Indonesia Barokah dibakar. Itu semata-mata demi menjaga iklim pemilu.
ADVERTISEMENT
"Saya pikir memang hal-hal yang bisa menimbulkan apa itu percikan-percikan, gesekan-gesekan emosi itu supaya dihindari, harus dihilangkan karena kurang bagus dalam iklim," ucap Moeldoko.
Selain menanggapi soal tabloid Indonesia Barokah, Moeldoko juga mengomentari beredarnya selebaran Say No Jokowi-Ma'ruf. Moeldoko meminta publik untuk menghindari hal-hal yang bisa menyulut kegaduhan di tahun politik.
"Saya pikir semua bentuk apapun yang ujung-ujungnya saling menyakiti atau dalam kehidupan demokrasi yang tidak sehat harus sama-sama kita berupaya untuk menghindari," tuturnya.