Moeldoko: Perlu Evaluasi TNI dan Polri soal Penembakan di Nduga

22 Juli 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kelompok Kriminal Seperatis Bersenjata (KKSB) kembali menembaki kamp bekas PT Perumahan Pembangunan di Nduga, Papua. Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko ikut berkomentar terkait peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Moeldoko mengatakan penembakan itu masih ditangani oleh Polri. Namun, ia akan melihat ke depan untuk penanganan rangkaian kasus penembakan yang kerap terjadi di Nduga.
“Saya pikir itu masih ranahnya kepolisian ya, dan TNI akan melihat kembali,” kata Moeldoko di DPP PA GMNI, Jakarta Pusat, Senin (22/7).
Anggota TNI bermain dengan anak dari Kabupaten Nduga setelah insiden penembakan pekerja PT Istaka Karya. Foto: Dok Kapendam Cendrawasih
Ia mengatakan akan melakukan evaluasi penanganan KKSB di Nduga. Hal itu diperlukan agar tak ada lagi anggota TNI dan Polri yang jadi korban penembakan.
“Ada sesuatu yang perlu dievaluasi antara TNI dan Kepolisian bagaimana dia harus melakukan kegiatan-kegiatan di lapangan secara taktis,” kata Moeldoko.
Baku tembak terjadi antara KKSB dengan anggota TNI pada Sabtu (20/7). Satu anggota TNI tewas tertembak dalam peristiwa yang berlangsung singkat tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Infantri Muhammad Aidi dalam keterangan tertulisnya mengatakan peristiwa itu terjadi pukul 12.45 WIT. Saat itu, anggota TNI sedang melaksanakan pengamanan proyek jembatan Yuguru-Kenyam di kamp PT PP.
"Saat anggota TNI sedang melaksanakan istirahat, salat, makan (Isoma) secara tiba-tiba mendapat serangan yang muncul dari semak belukar dengan jarak 300 meter," kata Aidi.