Moeldoko: Tak Ada Tim Mawar dalam Kerusuhan 22 Mei

12 Juni 2019 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan tidak ada keterlibatan Tim Mawar dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei lalu. Apa kata Moeldoko?
ADVERTISEMENT
"Sebenernya jangan bicara Tim Mawar lagi, karena Tim Mawar dulu. Mereka-mereka bagian-bagian dari Tim Mawar yang dulu. Hanya dikatakan 'oh Tim Mawar'. Tapi sesungguhnya dalam kerusuhan sekarang ini tidak ada Tim Mawar," kata Moeldoko di gedung Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
Namun dia tidak bisa memastikan apakah ada bagian dari eks anggota Tim Mawar yang punya andil dalam kerusuhan itu. Semua diserahkan ke kepolisian.
"Kalau perorangannya kita nggak tahu, nanti polisi yang lebih tahu dari hasil penyidikan. Jangan lagi menyebut Tim Mawar, nanti merancukan situasi," ungkapnya.
Dalam Majalah TEMPO edisi 10 Juni 2019, tertuang informasi soal adanya keterlibatan eks Tim Mawar dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei. Salah satu nama yang disebut adalah anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid.
ADVERTISEMENT
Tim Mawar beranggotakan 11 prajurit Kopassus Grup IV, salah satunya Fauka yang kala itu berpangkat kapten. Komandan Kopassus Grup IV kala itu adalah Chairawan yang berpangkat kolonel.
Tim Mawar bertugas menculik sejumlah aktivis pro-demokrasi. Sebagian dari aktivis itu tak diketahui rimbanya hingga kini.
Tim Mawar diajukan ke pengadilan militer pada 1998. Sebagian dihukum penjara dan dipecat dari TNI, sebagian lagi dipenjara tapi tidak dipecat.
Sedang Fauka dijatuhi hukuman 1 tahun 4 bulan, tapi tidak dipecat. Fauka pensiun dini dari TNI dengan pangkat terakhir letkol.
Polisi mengakui bahwa salah satu tersangka rusuh 22 Mei, MN, menyebut nama Fauka. Fauka menyangkal keterlibatannya dalam rusuh 22 Mei. Bantahan serupa disampaikan eks Komandan Kopassus Grup IV Mayjen (Purn) Chairawan.
ADVERTISEMENT