Moeldoko Tanggapi Amien: Saya Tak Rela Masjid Disusupi Politik Praktis

27 April 2018 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moeldoko di Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi (Foto: Dok. KSP)
zoom-in-whitePerbesar
Moeldoko di Pondok Pesantren Darussalam Banyuwangi (Foto: Dok. KSP)
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Presiden Moeldoko menanggapi seruan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang ingin para ustazah menyisipkan materi politik di pengajian. Moeldoko mengatakan masjid tidak boleh digunakan untuk ceramah yang mengandung unsur politik praktis.
ADVERTISEMENT
"Kalau masjid saya juga enggak rela kalau masjid digunakan untuk hal-hal yang seperti itu. Iya toh. Saya dulu kecil tidurnya di masjid, bukan masjid, di langgar, langgar itu surau kecil," kata Moeldoko di acara Ngopi Pagi di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (27/4).
"Diajarkan bagaimana berperilaku yang baik gitu. Diajarkan bagaimana membangun hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama dan manusia dengan lingkungannya. Itu sangat clear di situ," lanjut dia.
Amien Rais di kantor Republika. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais di kantor Republika. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Moeldoko lalu mempertanyakan politik model apa yang Amien Rais maksud untuk disisipkan di pengajian. Bila yang disisipkan adalah pendidikan politik, maka hal itu tak menjadi masalah.
"Tapi begitu manakala di-switch sedikit menjadi politik praktis, di mana kepentingan-kepentingan sesaat untuk kepentingan itu ada istilah itu political civility. Itu mengganggu itu kalau itu terjadi," ucap Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Moeldoko meminta agar masjid hanya menjadi tempat mensyiarkan ajaran agama Islam saja. Karena bila tidak demikian, maka syiar agama yang disebarkan di masjid nantinya sudah tidak murni lagi.
"Yang paling baik adalah harus dipisahkan di mana masjid itu sebagai tempat syiarnya hal-hal yang bagus jangan dikotori oleh pemikiran-pemikiran yang menyimpang yang pada akhirnya bergeser," tuturnya.