news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Moeldoko Tanggapi Cuitan Fadli Zon Soal Intelijen di Kasus Rizieq

8 November 2018 15:44 WIB
Kepala KSP Moeldoko di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala KSP Moeldoko di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Presiden Moeldoko menanggapi soal tudingan ada peran intelijen dalam penangkapan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab oleh kepolisian Arab Saudi. Tudingan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon usai keluarga Rizieq mengadu.
ADVERTISEMENT
Menurut Moeldoko tidak mungkin intelijen bertindak gegabah apalagi di negara orang. Kemudian Moeldoko menyebut apabila ada keterlibatan intelijen, operasinya jelek sekali.
"Saya kira enggak sejauh itu, negaranya orang masak sembarangan. Intelijen kok jelek banget. He... He... Operasi intelijen kok jelek banget, kalau menurut saya jangan mengada-ngadalah," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/11).
"Persoalannya adalah kalau saya nih sebagai seseorang bertanya dulu, yang enggak senang sama gua siapa sih? Kan banyak juga gitu lho. Bukan hanya intelijen. Jangan dikit-dikit intelijen, dikit-dikit pemerintah. Bisa saja orang lain," lanjut dia.
Bahkan Moeldoko menduga bisa saja yang memasang bendera ISIS, pendukung Rizieq sendiri. Namun Moeldoko tidak berkomentar lebih lanjut.
"Bisa saja, enggak tahu. Enggak ngerti. He... He..." ucap Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Fadli Zon menyebut yang terjadi kepada Rizieq itu merupakan fitnah keji. Karena rumah Rizieq terletak di lokasi umum, bisa saja orang lain yang memasang.
"Saya yakin apa yang terjadi pada Imam Besar Habib Rizieq adalah fitnah keji. Bisa saja orang masang bendera di luar tembok rumahnya, karena lokasinya umum. Ini kerjaan dasar 'intel'. Saya dapat pengaduan dari keluarga Habib pada Senin sore," kata Fadli dalam cuitannya, Kamis (8/11).
Rizieq Syihab sempat ditahan oleh Kepolisian Makkah lantaran memasang bendera yang mirip dengan ISIS. Namun, Rizieq dikeluarkan dari kantor kepolisian setempat setelah mendapat jaminan dari pihak KJRI Makkah.