Moeldoko Tanggapi Video Hoaks Jokowi Akan Hapus Pelajaran Agama

6 Maret 2019 14:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan dan Hukum 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Rapat Koordinasi Nasional Kehumasan dan Hukum 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Moeldoko merespons beredarnya video seorang perempuan yang mengatakan jika Jokowi kembali terpilih di Pilpres 2019 mendatang, maka pelajaran agama akan dihapus.
ADVERTISEMENT
Menurutnya apa yang dilakukan emak-emak tersebut bukan hanya bentuk kampanye hitam, namun juga menyesatkan masyarakat.
"Saya pikir ini cara-cara yang tak baik, cara-cara campaign yang menyesatkan. Bukan hanya black campaign tapi menyesatkan," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (6/3).
Ia juga menyebut tindakan yang dilakukan perempuan tersebut tak beradab, mengingat cawapres Ma'ruf Amin merupakan seorang kiai.
Ilustrasi Hoax Foto: Thinkstock
"Tapi perlu juga masyarakat diingatkan bahwa wapres, calon wapres ini kan beliau (KH Ma'ruf Amin) dari MUI. Sepertinya banyak yang kehilangan logika, saya mengecamlah cara seperti itu, sungguh tidak beradab, menurut saya," tegasnya.
Moeldoko menganggap berita hoaks yang kerap ditujukan ke Jokowi saat ini cukup masif beredar di masyarakat. Saat ini Jokowi dan TKN terus melakukan klarifikasi terkait kabar-kabar tersebut.
ADVERTISEMENT
Moeldoko menganggap cara-cara yang digunakan oleh sejumlah oknum tersebut merusak demokrasi. Namun meski diserang banyak hoaks, elektabilitas Jokowi tak akan terpengaruh.
"Enggak sih turun sih enggak, cuma mengganggu. Dalam konteks lebih besar, kita bicaranya adalah upaya sistematis untuk merusak demokrasi, (ini) cara-cara membalikkan situasi bahkan menyesatkan menurut saya," ujarnya.
Sebelum beredarnya video ini, Polda Jawa Barat bersama Polres Karawang juga telah mengamankan 3 orang emak-emak. Dalam video yang viral di media sosial, ketiganya menyebut jika Jokowi terpilih kembali, azan di masjid akan dilarang, pemakaian hijab dilarang, dan pernikahan sesama jenis akan diperbolehkan.
Ketiganya sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan dijerat dengan Pasal 28 Ayat 2 juncto Pasal 45 a Ayat 2 UU tentang ITE, kemudian Pasal 14 Ayat 1 atau 2 dan Pasal 15 UU No 1 Tahun 1946.
ADVERTISEMENT
Sementara video yang ramai dibahas saat ini adalah video yang menggambarkan emak-emak yang memakai atribut partai tertentu melakukan sosialisasi door to door ke rumah warga. Salah satu dari mereka menyebutkan bahwa jika Jokowi terpilih kembali menjadi presiden, maka pelajaran agama akan dihapuskan.
Video yang viral tersebut saat ini sedang ditangani oleh Bawaslu Kota Makassar.
"Setelah mendapatkan informasi kami langsung berkoordinasi dengann Bawaslu Sulsel dengan mengirimkan video ini untuk diidentifikasi tempatnya di mana, apakah locus-nya di Makassar atau daerah lain di Sulsel atau seperti apa," kata Ketua Bawaslu Makassar, Nursari, seperti dilansir Antara, Selasa (5/3).