Nuruzzaman: Ada Kader Gerindra yang Gunakan Isu Agama dalam Berpolitik

12 Juni 2018 23:29 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Facebook Mohammad Nuruzzaman)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Facebook Mohammad Nuruzzaman)
ADVERTISEMENT
Pernyataan kader Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman untuk mundur dari Gerindra disinyalir disebabkan oleh jalan politik Gerindra yang dinilai keluar dari rel. Nuruzzaman bahkan mengatakan ada sejumlah kader Gerindra yang memang memanfaatkan isu agama sebagai senjata utama mereka dalam berpolitik.
ADVERTISEMENT
Nuruzzaman pun mencontohkan, hal itu terbukti digunakan terbaru saat pemilihan Gubernur di Provinsi DKI Jakarta.
"Saya tidak tahu dan tidak terlibat dalam soal itu, tapi begini bahwa beberapa kader Gerindra turut memanfaatkan isu tersebut (isu agama), iya," ujar Nuruzzaman saat dihubungi kumparan, Selasa (12/6).
Namun Nuruzzaman mengatakan tak mengetahui apakah isu agama sudah digunakan Gerindra sejak awal untuk memperoleh kekuasaan atau tidak. Meski ia memastikan memang ada sejumlah kader yang memanfaatkan isu agama untuk kepentingan politik partai.
(Berita ini sebelumnya berjudul 'Mohammad Nuruzzaman Sebut Gerindra Gunakan Isu Agama di Pilkada DKI', kumparan merevisi judul berita ini menjadi 'Nuruzzaman: Ada Kader Gerindra yang Gunakan Isu Agama dalam Berpolitik'. Penggantian judul ini dilakukan setelah menelaah dan merujuk keterangan kutipan dari Nuruzzaman)
Seorang lansia berkursi roda mencoblos di TPS 18 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang lansia berkursi roda mencoblos di TPS 18 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Tetapi apakah itu digodok di Gerindra atau tidak, saya tidak tahu. Tetapi bahwa Gerindra menikmati dan menunggangi isu itu untuk kepentingan politik, itu sangat iya sangat mungkin," ucap Nuruzzaman.
ADVERTISEMENT
Nuruzzaman juga menyampaikan keberatannya dengan jalan politik yang menurutnya tidak sesuai tersebut. Hanya saja, hingga saat ia menyatakan keluar dari Gerindra, masukannya masih tidak didengarkan oleh kader yang lainnya.
"Seperti yang tadi saya sampaikan bahwa isu agama digunakan hanya untuk kepentingan kekuasaan yang itu membuat saya sakit hati dan tidak setuju, saya protes berkali-kali ke beberapa orang di Gerindra, tapi direspons kurang baik," kata Nuruzzaman.