MPR Bahas Protes PPP soal Penambahan Pimpinan MPR untuk PKB

21 Maret 2018 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Paripurna pelantikan Wakil Ketua DPR RI  (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Paripurna pelantikan Wakil Ketua DPR RI (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pimpinan MPR hari ini akan menggelar rapat gabungan pukul 13.00 WIB untuk membahas sejumlah persoalan. Salah satu masalah yang dibahas adalah surat protes dari Fraksi PPP yang mempermasalahkan penambahan kursi pimpinan MPR untuk Fraksi PKB.
ADVERTISEMENT
"Penambahan 3 pimpinan MPR, wakil ketua memang ada sedikit masalah yang akan dibicarakan berkaitan dengan kursi wakil ketua oleh partai pemenang pemilu ke-6," kata Mahyudin di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3).
Permasalahan yang dimaksud Mahyuddin adalah Fraksi PPP menilai bahwa kursi pimpinan MPR harusya diberikan kepada PAN, bukan PKB. Sebab, pemenang keenam berdasarkan jumlah suara nasional adalah PAN, bukan PKB.
Sementara selama ini alasan pimpinan MPR memberikan kursi wakil ketua kepada PKB karena perhitungan partai tersebut sebagai peringkat keenam berdasarkan jumlah kursi di parlemen.
"Di situ tertulis kan suara hasil pemilu 2014 dan ternyata suara ke-6 itu menurut tafsir PPP adalah fraksi PAN. Ini yang disampaikan protes. Jadi itu yang akan dibicarakan, yang lain tidak ada masalah saya kira," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia belum bisa memastikan definisi suara terbanyak apa yang akan dipakai, berdasarkan suara atau kursi. Hal ini baru akan diputuskan di rapat gabungan.
"Itu akan dibahas apakah keputusan sepert apa itu akan dibahas dalam rapat gabungan," ujarnya.
Politikus Golkar ini melihat kemungkinan untuk meminta tafsir pada Mahkamah Konstitusi soal fraksi mana yang berhak mendapatkan kursi pimpinan MPR.
"Bisa jadi ada keputusan (hari ini), bisa jadi dibahas kembali. Apakah nanti minta pendapat MK dulu untuk menafsirkan kita kan bukan ahli hukum menafsirkan," ujarnya.
Sebelumnya, Fraksi PPP pernah menyuarakan protes terhadap penambahan pimpinan MPR. Mereka menyayangkan satu kursi penambahan yang diwakili dari utusan Fraksi PKB. Bagi mereka, berdasarkan suara perolehan pemilu, PKB tidak mendapatkan jatah untuk penamabahan kursi tersebut.
ADVERTISEMENT