Muhammadiyah Ajak Warga Tenang dan Sabar Tunggu Hasil Resmi KPU

18 April 2019 14:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Foto: Jamal  Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta masyarakat untuk menahan diri dan tak terpengaruh dengan hasil quick count Pemilu 2019. Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir mengimbau agar masyarakat sabar menunggu hasil penghitungan suara resmi KPU.
ADVERTISEMENT
"Mengajak semua pihak untuk cooling down yang ditunjukkan dengan sikap menahan diri, menjaga ketenangan, dan bersabar menunggu hasil penghitungan dan pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum," kata Haedar saat jumpa pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Di Tiro, Kota Yogyakarta, Kamis (18/4).
Proses rekapitulasi suara di KPU saat ini baru memasuki tahap Kecamatan untuk direkap dari seluruh TPS. Setelah itu direkap berjenjang ke KPU Kab/Kota, KPU Provinsi, hingga pusat dan hasilnya ditetapkan pada 22 Mei.
"Masyarakat hendaknya tidak terlalu terpengaruh suasana oleh banyaknya hasil hitung cepat (quick count), exit poll, dan lain-lain yang disajikan di media massa, media sosial, dan ruang publik," lanjutnya.
Meski demikian, menurutnya hasil penghitungan cepat merupakan salah satu sajian ilmiah yang patut dihormati. Akan tetapi, hasil tersebut tidak akan mempengaruhi hasil Pileg dan Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Haedar meminta agar masyarakat nantinya menghormati segala hasil pesta demokrasi lima tahunan ini dengan jiwa ksatria. Jika terdapat sengketa, Muhammadiyah menyarankan agar diselesaikan secara hukum disertai musyarawah.
"Apabila terdapat persengketaan pemilu hendaknya diselesaikan secara hukum yang dijamin konstitusi disertai jiwa musyawarah untuk kemaslahatan bersama sebagaimana menjadi karakter bangsa Indonesia yang religius, berbudaya luhur, dan terkandung dalam sila keempat Pancasila," tegasnya.
Di lain sisi, Haedar mendesak KPU, Bawaslu, dan jajarannya bekerja secara profesional serta jujur.
"Sehingga proses penghitungan dan hasil Pemilu betul-betul terpercaya, objektif, dan seksama serta diumumkan tepat waktu sehingga dapat diterima secara objektif oleh semua pihak," ucap Haedar.