MUI Ajak Salat Gaib untuk Korban Penembakan di Masjid Christchurch

15 Maret 2019 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota keluarga berbincang di luar masjid setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Anggota keluarga berbincang di luar masjid setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut mendoakan para korban penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Umat Islam di Indonesia diminta menggelar salat gaib untuk para korban.
ADVERTISEMENT
"Mengajak umat Islam dunia, dan umat Islam Indonesia khususnya untuk melakukan salat gaib bagi para korban wafat," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh, Jumat (15/3).
Dalam ajaran Islam, menyalatkan jenazah adalah fardu kifayah. Artinya menyalatkan muslim yang meninggal dunia adalah kewajiban kolektif. Jika ada satu orang yang menunaikannya, maka muslim lain tidak wajib lagi melakukannya.
Asrorun Ni'am Sholeh Foto: Aria Pradana/kumparan
Salat jenazah gaib, biasanya dilakukan untuk orang yang tidak sempat menyalatkan jenazah sebelum dikuburkan. Dalam beberapa kesempatan salat gaib juga dilakukan untuk korban bencana yang belum ditemukan jenazahnya.
MUI juga menyatakan kecamannya atas penembakan di Christchurch yang menewaskan sedikitnya 49 orang itu. Tindakan tersebut dianggap telah mencederai kemanusiaan.
"Tindakan itu merupakan tindakan biadab yang bertentangan dengan perikemanusiaan. Ini adalah tragedi kemanusiaan terkeji di dunia yang mencederai kemuliaan manusia," kata Ni’am.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia juga diminta ikut mendukung pemulihan seluruh korban. Sedangkan umat Islam di Indonesia diharapkan terus menjaga ikatan persaudaraan antarbangsa.
Penembakan di Christchruch terjadi di dua masjid yang melaksanakan salat Jumat. Empat orang sudah ditangkap menyusul penembakan ini Salah satu pelaku merupakan seorang kelahiran Australia yang menulis manifesto yang berisi ideologi ekstrem kanan yang anti-muslim dan anti-imigran.