MUI: Nilai-nilai dalam Pancasila Tak Bertentangan dengan Islam

5 Juni 2018 0:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara Nuzulul Quran di Istana Negara (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara Nuzulul Quran di Istana Negara (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhammad Cholil Nafis menegaskan Pancasila, sebagai ideologi bangsa, sebenarnya selaras dengan ajaran Islam. Sebab, saat itu para ulama se-nusantara juga ikut andil dalam perumusan dasar negara Indonesia tersebut.
ADVERTISEMENT
"Para ulama, pendiri negara ini, sepakat Indonesia menjadi NKRI berasaskan Pancasila. Nilai-nilai dasar di dalam Pancasila, tidak ada yang bertentangan dengan Islam, akan tetapi nilai-nilai tersebut justru merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai ke-Islaman," ujar Cholil di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/6).
Penerimaan Pancasila sebagai asas NKRI, menurut Cholil, terinspirasi dari Piagam Madinah yang dibuat oleh Rasulullah SAW. Piagam tersebutlah yang berhasil menyatukan semua golongan tanpa membedakan agama, suku, dan ras.
"Demi membangun negara Madinah yang aman dari serangan musuh, tentram, damai dan sejahtera," tuturnya.
Dalam Piagam Madinah atau Shahifatul al-Madinah tersebut, Rasulullah mengajarkan untuk menjaga kedaulatan dan kemajuan untuk kepentingan bersama. Piagam tersebut juga membawa Madinah pada gerakan pencerahan Islam di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
"Sehingga, lahirlah kejayaan peradaban Islam selama 6 abad lebih tatkala Barat saat itu tertidur lelap dalam keterbelakangan. Bagaimana masa depan peradaban bangsa Indonesia dengan segala tantangannya saat ini?" tanya Cholil memberikan pancingan.
Cholil lalu menegaskan, fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia saat ini sudah tidak perlu lagi menjadi perdebatan. Sebab, kesepakatan terkait Pancasila sudah final sejak awal Republik Indonesia berdiri.
"Yang tidak perlu diperdebatkan lagi karena ini merupakan hasil ijtihad dan kesepakatan dari para ulama yang harus dijaga dan terus diperjuangkan agar dapat menggapai puncak kesejahteraan bersama," pungkasnya.