Mungkinkah Fahri Hamzah Hijrah ke Golkar?

6 Februari 2018 7:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah terkait status Setya Novanto (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah terkait status Setya Novanto (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah dibuang PKS, Fahri Hamzah hingga saat ini tak kunjung berganti seragam. Ia tak menampik tawaran datang dari banyak partai, dari Golkar hingga Gerindra.
ADVERTISEMENT
Pada Sabtu (3/2) lalu, Fahri menghebohkan warganet saat berfoto dengan sejumlah pengurus DPD Golkar DKI di depan lambang partai beringin itu. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah Golkar akan menjadi pelabuhan Fahri setelah dibuang PKS?
Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, mengungkapkan dia selalu memprioritaskan Fahri untuk bisa menjadi bagian dari Partai Golkar. Prioritas ini sudah diberikan Setya Novanto saat sama sama menjadi bagian dari pimpinan Golkar.
"Kalau saya dari dulu, kalah Pak Fahri di tempat saya, pasti saya akan rembukin dia dengan ketua-ketua lain untuk dia bisa menjadi orang yang menjadi prioritas utama. Selain dedikasi dan juga loyalitas yang sangat tinggi," ujar Setnov di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto di Pengadilan Tipikor (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Mantan Ketua DPR itu punya pandangan positif terhadap Fahri. Dia menilai, Fahri sangat berkarakter dan setia.
ADVERTISEMENT
"Dan saya sangat hormat dan menghargai Pak Fahri karena orangnya mempunyai karakter yang sangat setia dan karakternya mempunyai kecerdasan-kecerdasan dan sebenernya orang yang bisa diajak bicara dan kerja sama," ujarnya.
Meski begitu, Setya Novanto menyerahkan keputusan itu kepada Ketua Umum Golkar Airlanggar Hartarto. Setnov menilai Golkar rugi tak menerima Fahri sebagai kader.
Airlangga mengatakan tidak masalah dan terbuka bagi siapa pun yang ingin masuk menjadi kader Golkar. Tak terkecuali bagi Fahri Hamzah.
"Tanya sama beliau dulu. Partai Golkar kan partai terbuka. Siapa saja juga boleh," ujar Airlangga usai ratas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Airlangga tahu betul kabar bergabungnya Fahri ke Golkar berawal dari foto bersama dengan para pengurus Golkar DKI Jakarta. Tapi, dia menilai hal itu sangat wajar dilakukan oleh pimpinan DPR.
ADVERTISEMENT
"Kalau kemarin Pak Fahri Hamzah masuk kantor Golkar. Kalau masuk ke kantor Golkar semua juga boleh. Kalau namanya pimpinan DPR diundang ke partai kan pasti masuk kantor Golkar. Jadi kalau masuk kantor, siapa juga bisa," ujarnya santai.
Airlangga Hartarto di Rapimnas Partai Golkar 2017 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hartarto di Rapimnas Partai Golkar 2017 (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi Fahri. Fahri harus ikut keputusan Munas Golkar dan mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Munas sudah memutuskan mendukung Jokowi," ujar Airlangga usai ratas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Meski terus muncul dorongan untuk meninggalkan partai yang sudah memecatnya, Fahri bergeming. Dia akan tetap setiap berada di partai yang sudah membesarkan namanya.
"Saya kan di PKS itu diusir bukan pergi. Makanya saya enggak mau pergi. Tapi, meski saya diusir, saya akan tetap berada di sini selagi hukum mengatakan saya tetap ada di sini," kata Fahri di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
ADVERTISEMENT
Fahri masih cukup percaya diri berada di PKS karena merasa dukungan dari kader akar rumput masih cukup besar. Fahri menilai, proses ini harus dilalui agar menjadi pelajaran bagi semua kader, termasuk elit partai.
"Ini proses yang harus dilalui dan dituntaskan karena menurut saya banyak pelajaran yang diterima. Tidak saja bagi saya tapi bagi PKS juga," ucap Fahri.