news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Museum Bahari Penjaringan Siap Dibuka Meski Renovasi Belum Selesai

22 Januari 2018 21:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Museum Bahari terbakar. (Foto: Antara/Hadi Abdat)
zoom-in-whitePerbesar
Museum Bahari terbakar. (Foto: Antara/Hadi Abdat)
ADVERTISEMENT
Museum Bahari yang ada di Penjaringan, Jakarta Utara terus direnovasi setelah terbakar pada Selasa (16/1) lalu. Walau renovasi masih berlangsung, namun Museum Bahari, Selasa (23/1) akan dibuka kembali untuk umum.
ADVERTISEMENT
“Ya besok mau dibuka untuk ruangan yang aman untuk pengunjung,” kata Kepala UPT Museum Bahari Husnizon Nizar atau akrab disapa Sonni kepada kumparan (kumparan.com), Senin, (22/1).
Sonni menjelaskan sampai saat ini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Pihaknya sudah mendata setidaknya ada 150 koleksi museum yang ikut terbakar. Dari jumlah koleksi yang terbakar itu ada beberapa benda yang masih bisa diperbaiki.
“Ada beberapa, yang terbuat dari besi bisa diperbaiki, dibersihkan, dicat lagi bisa jadi koleksi lagi,” lanjut dia.
SonnI menuturkan ada tiga perahu asli yang ikut terbakar. "Puluhan miniatur perahu atau replika perahu, terus alat-alat navigasi laut, dua ruangan biorama, rata-rata itu," ucap Sonni.
Suasana Museum Bahari setelah terbakar (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Museum Bahari setelah terbakar (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Namun koleksi yang terbuat dari kayu tidak mungkin bisa diperbaiki. Sehingga pihaknya akan membuat ulang benda tersebut.
ADVERTISEMENT
“Miniatur atau replika perahu yang terbuat dari kayu ada sekitar 50-an. Mungkin bisa dibikin ulang, diperbaiki enggak mungkin,” terangnya.
Mengenai gedung yang terbakar, Sonni belum bisa memastikan kapan renovasinya selesai. Hal tersebut mengingat anggaran dari pemerintah yang belum bisa didapatkan dalam waktu dekat.
“Itu kan biayanya sangat besar. Kita belum tahu juga ada donatur atau donasi. Kita belum tahu, kita tunggu kebijakan dari pimpinan seperti apa," tutur Sonni.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana menyayangkan terjadinya musibah tersebut. Menurutnya, apapun penyebab kebakaran Museum Bahari merupakan tanda agar Pemprov DKI dan masyarakat memiliki memperhatikan yang lebih terhadap museum yang dibangun oleh Kolonial Belanda tahun 1652.
Anggota Komisi X DPR RI tersebut juga meminta agar masalah keamanan dan perawatan museum yang berada di Jakarta menjadi perhatian oleh banyak pihak. Pemprov DKI juga diminta serius untuk segera merevitalisasi museum di Jakarta.
ADVERTISEMENT