Muslim Street dan Masjid Ribuan Tahun di Xi’an China

17 April 2018 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muslim Street di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Muslim Street di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bila berencana berlibur ke China, tak ada salahnya memasukkan Kota Xi’an ke dalam daftar kunjungan. Ibukota Provinsi Shaanxi ini memiliki sejarah panjang peradaban dinasti China, termasuk perkembangan dan penyebaran Muslim di Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Islam di China, khususnya Xi’an sudah berlangsung sejak zaman dinasti Tang (618-917 Masehi).
Kuliner halal di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuliner halal di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Tiket kereta cepat kelas ekonomi rute Beijing West Station-Xi’an North Station dibandrol RMB 515,5 atau setara Rp 1.031.000 sekali jalan.
Kali ini, kumparan (kumparan.com) berkesempatan menengok bukti sejarah hingga menikmati kuliner halal di Kota Xi’an. Berangkat dari Kota Beijing, kumparan menggunakan high speed train varian G berkecepatan 350 kilometer per jam dan waktu tempuh 4,5 jam.
Selama perjalanan di atas kereta, saya berkenalan dengan Ren, warga Kota Xi’an yang bekerja di Beijing. Ia sempat bertanya tentang tujuan ke Xi’an dan menyarankan untuk mengunjungi beberapa lokasi yang ternyata sesuai dengan tujuan perjalanan saya.
“Jangan lupa mengunjungi Muslim Street (Hui Min Jie), itu pusat kuliner halal di Kota Xi’an,” ungkap Ren kepada kontributor kumparan di China, Senin (16/4).
Sate kambing di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sate kambing di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Saran Ren selama perjalanan membuat rasa penasaran saya terhadap Kota Xi’an semakin memuncak. Hingga akhirnya saya tiba di stasiun dan memutuskan menuju ke hotel yang lokasinya tak jauh dari stasiun kereta cepat. Tak butuh waktu lama setelah check in, saya kemudian menuju Muslim Street.
ADVERTISEMENT
Muslim Street bisa diakses menggunakan bus kota ataupun metro subway. Stasiun terdekat adalah Zhonglou Station. Tiba di sana, kumparan kemudian berjalan kaki menuju Muslim Street atau familiar disebut Hui Min Jie. Cukup berjalan 2 menit dan lokasinya tepat berada di belakang Drum Tower, salah satu ikon wisata Kota Xi’an.
Di sini pengunjung dan penjaja makanan memenuhi Muslim Street. Kesan Islami sangat terasa karena semua penjual jajanan menggunakan peci dan hijab. Logo halal dan tulisan Arab menempel di papan nama setiap rumah makan dan stan makanan. Sambil berjalan, saya akhirnya memutuskan membeli sate dan kaki kambing.
Kuliner halal di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kuliner halal di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
“Harga sate kambing RMB 10 (setara Rp 20.000) untuk satu tusuk dan kaki kambing harganya RMB 15 (setara Rp 30.000),” ujar penjual makanan.
ADVERTISEMENT
Karena hari masih terang dan perut belum juga kenyang, saya memutuskan memesan Roujiamo atau Chinese Hamburger. Roujiamo adalah roti yang berisikan daging kambing cincang. Di sini, Roujiamo menjadi ‘bintang’ di Muslim Street karena antrean pembeli terlihat paling menonjol dan kita harus mengambil nomer antrean untuk bisa menikmati Chinese Hambur seharga RMB 15 (setara Rp 30.000) ini.
Area Muslim Street sendiri memiliki panjang total 1.100 meter, karena di dalamnya termasuk area Beiyuanmen, Xiyangshi dan Huajue. Beiyuanmen merupakan area paling ramai dikunjungi karena posisinya yang strategis.
Masjid Ribuan Tahun di Xi’an
Arsitektur kuno masjid Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Arsitektur kuno masjid Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Setelah puas menyantap kuliner khas Kota Xi’an, kumparan kemudian berjalan kaki menuju Great Mosque atau masjid tertua di Kota Xi’an karena dibangun pada tahun 742 Masehi. Lokasinya masih berada di area Muslim Street.
ADVERTISEMENT
Di area masjid, terdapat berbagai kios penjual cenderamata. Tak susah mencari masjid ini meski lokasinya berada di jalan kecil. Saat masuk ke area masjid, kumparan tak dikenakan biaya. Sebaliknya, pengunjung non-Muslim ataupun turis dikenakan tarif RMB 25 per orang.
Suasana sebelum salat jumat di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sebelum salat jumat di Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Di sini, pengunjung bisa berkeliling area masjid yang desainnya sangat kental suasana China. Pengunjung Muslim juga bisa melakukan ibadah salat di masjid berusia ribuan tahun ini. Kumparan mengunjungi masjid sebanyak dua kali, yakni hari Kamis dan Jumat. Hari terakhir di Kota Xi’an, saya pakai untuk menunaikan ibadah salat Jumat.
Uniknya dari proses salat Jumat di sini ialah para jamaah antre untuk berjabat tangan saat akan masuk ke dalam masjid. Pemandangan ini mengingatkan saya pada tradisi sesuai salat Idul Fitri di Indonesia.
Suasana di dalam masjid Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di dalam masjid Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Saat di dalam masjid, khatib membawakan khotbah dalam bahasa mandarin. Jemaah Muslim Tiongkok terus memadati area masjid. Usai khatib membacakan khotbah, selanjutnya dilanjutkan salat Jumat berjemaah.
ADVERTISEMENT
Usai salah Jumat, kemudian dilanjutkan dengan salat jenazah karena ada seorang muslim yang meninggal dunia. Suasana di luar masjid sangat ramai mengikuti proses salat jenazah.
Salat jenazah di masjid Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salat jenazah di masjid Xi'an, China. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Usai salat jumat dan salat jenazah, kumparan memilih ‘blusukan’ di gang-gang di sekitar masjid. Ternyata di sini banyak ditemui jajanan halal. Kumparan sempat membeli janan dari bahan ketan dan menyantap mie rebus. Usai menikmati kuliner, selanjutnya saya berkeliling kota memakai layanan sepeda berbasis aplikasi, bike sharing. Kumparan mengelilingi area dalam kota yang ‘dikepung’ oleh tembok raksasa.
Tembok ini merupakan bagian dari obyek wisata City Wall. Di Kota Xi’an sendiri terdapat beberapa obyek wisata menarik lainnya seperti Drum Tower, Bell Tower, City Wall, Great Pagoda dan Terra Cotta Army. Untuk Terra Cota Army, lokasinya berada di pinggiran kota dan bisa dijangkau menggunakan bus dengan waktu tempuh 1 jam dari Xi’an North Station.
Gerbang kota Xi'an, China malam hari. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerbang kota Xi'an, China malam hari. (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Pemadangan Kota Xi’an menjadi sangat cantik khususnya di malam hari karena bangun tua menjadi menawan usai dipadukan dengan pantulan warna-warni lampu.
ADVERTISEMENT
Waktu dua hari sangatlah puas menjelajahi obyek wisata dan kuliner Kota Xi’an. Selanjutnya, kumparan melanjutkan perjalanan ke Kota Chengdu menggunakan kereta cepat.