NasDem Minta Anies Cari Solusi soal Bantar Gebang dengan Walkot Bekasi

22 Oktober 2018 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bestari Barus (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bestari Barus (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, angkat bicara mengenai polemik pengolahan sampah di Bantar Gebang antara Pemprov DKI dengan Pemkot Bekasi. Bestari meminta Anies agar segera bertemu dengan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.
ADVERTISEMENT
“Nah, jadi penting dan perlu segera diadakan pertemuan yang digagas oleh Pemprov DKI dengan Wali Kota Bekasi gitu. Ini kalau dibiarkan berlarut-larut nanti menjadi bencana nasional, karena wajah DKI itu wajah nasional,” kata Bestari saat dihubungi, Senin, (22/10).
Menurut Bestari, perjanjian kerja sama dengan Pemkot Bekasi --yang sudah dimulai di masa mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-- bisa ditingkatkan oleh Anies. Meski begitu, Bestari juga berpesan kepada Pemkot Bekasi agar memahami kinerja Anies yang baru satu tahun memimpin Jakarta.
“Namanya baru (memimpin) 'kan harus menyesuaikan. Jadi (Anies) jangan melihat bahwa 'Oh, kok gede amat (dana) gitu mau dikasih ke Bekasi'. Itu 'kan bukan masalah besarnya, masalahnya adalah seberapa penting kita melakukan itu, seberapa kita mengapresiasi masyarakat Kota Bekasi yang terdampak, yang setiap hari harus mencium bau yang kurang sedap,” ujar Bestari.
ADVERTISEMENT
“Dan hanya dikasih kompensasi Rp 600 ribu, Rp 20 (ribu) perak uang bau satu hari. Kalau saya bilang, sih, satu hari uang bau itu Rp 50 ribu, jadi sebulan itu Rp 1 juta setengah, itu baru benar,” tambahnya.
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Upacara Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional Tahun 2018, Senin (24/9). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Bestari menganggap APBD DKI yang tidak terserap bisa saja sebenarnya dialokasikan ke program-program penting, seperti ke Pemkot Bekasi, terkait pengolahan sampah. Mengenai anggaran yang diminta Pemkot Bekasi sebesar Rp 2 triliun, Bestari menyarankan dana tersebut dibicarakan baik-baik peruntukannya.
Bestari mengibaratkan antara Jakarta dan Bekasi bersaudara. Sehingga, apabila salah satu pihak, misalnya Bekasi tidak punya jembatan dan jalan yang perlu diperbaiki, maka seharusnya Jakarta bisa membantu. Sebab, masyarakat Jakarta dan Bekasi sama-sama membutuhkan. Untuk itu, Bestari menegaskan agar Anies bisa menyelesaikannya secara baik-baik.
ADVERTISEMENT
“Yang penting (Anies) ke Bekasi jangan mengancam-ngancam, diplomasikan lah. Politisi enggak perlu seperti itu, ya, politisi itu bagaimana meyakinkan para pihak supaya bisa bersepakat, 'kan begitu,” tutur Bestari.
Sebelumnya, Anies mengaku sudah berencana mengajak Rahmat Effendi untuk bertemu. Namun, pertemuan tersebut belum dipastikan.
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. (Foto: Wikipedia)
“Dan sudah ada rencana itu (bertemu), sudah ada. Makanya jadi unik ini, nanti saya ceritakan kalau sudah ketemu,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu, (21/10).
Dalam kesempatan sebelumnya, Anies mengatakan, segala kewajiban Pemprov DKI terkait pembayaran sampah ke Pemkot Bekasi sudah dilaksanakan. Pada Mei 2018, Pemprov DKI telah membayarkan uang kompensasi bau Bantar Gebang senilai Rp 194 miliar.
Namun pada Februari lalu, kata Anies, Pemkot Bekasi menginginkan adanya bantuan dana yang sifatnya kemitraan atau hibah untuk proyek-proyek di Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
Beberapa proyek itu yakni proyek jembatan layang Rawa Panjang senilai Rp 188 miliar, proyek jembatan layang Cipendawa Rp 372 miliar, pembangunan crossing Buaran Rp 16 miliar, dan peningkatan fasilitas penerangan jalan umum Kota Bekasi Rp 5 miliar.