news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nasib Balita di Jember yang Terkurung 3 Hari Bersama Jenazah Ayahnya

15 Agustus 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita di Jember yang terkurung 3 hari bersama jenazah ayahnya diurus oleh pihak keluarga. Foto: Dok. Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Balita di Jember yang terkurung 3 hari bersama jenazah ayahnya diurus oleh pihak keluarga. Foto: Dok. Istimewa.
ADVERTISEMENT
Nisa, balita yang terkurung selama 3 hari bersama jenazah ayahnya di Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadang Kulon, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya dirawat oleh pihak keluarga. Nisa sebelumnya dirawat sementara oleh tetangganya setelah kejadian pada Rabu (14/8) itu.
ADVERTISEMENT
Adalah Setiyanti, warga Dusun Pandanrejo, Kecamatan Tegaldimo, Kabupaten Banyuwangi, yang mendapat hak mengasuh Nisa atas keputusan musyawarah di Balai Desa Kaliwining, Jember. Hasil keputusan masyarakat itu disepakati pada Kamis (15/8) dengan disaksikan muspida setempat.
Setiyanti merupakan kakak kandung Sulastri, ibu dari Nisa. Sulastri kini sedang berada di Taiwan menjadi TKW. "Saya adalah kakaknya Sulastri. Saya paling dekat jaraknya. Sedangkan keluarga yang lain jauh, kebanyakan di Sragen, Jawa Tengah," ujar Setiyanti.
Sebelum kedatangan Setiyanti ke Jember, Nisa sempat dirawat oleh sejumlah orang di Perumahan Kaliwining Asri. Sugiyatmo dan Umu Inaroh di antaranya yang merawat Nisa.
Kepala Desa Kaliwining Sugeng Hariadi yang memfasilitasi pertemuan antara keMinggluarga Nisa dengan pihak berwenang.
ADVERTISEMENT
"Sehingga, kami serahkan sepenuhnya anak itu ke keluarganya. Kesepakatan ini adalah hak asuh sementara. Saksi kesepakatan mulai Kapolsek Rambipuji sampai DP3AKB Jember," kata Sugeng. DP3AKB adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.
Nisa bertahan hidup selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan minum di rumahnya. Bocah berusia 14 bulan itu terkurung di dalam rumah bersama jenazah ayahnya, Aan Junaidi alias Fauzi (40), yang meninggal secara dadakan tanpa penyebab pasti, diduga karena sakit diabetes.
Kapolsek Rambipuji, AKP Sutarjo, mengatakan Fauzi diperkirakan meninggal pada Minggu (11/8). Dari hari Minggu hingga Rabu, Nisa berada di samping jenazah ayahnya. Yang membuat tertegun, Nisa selalu memeluk ayahnya sambil menangis.
"Pemeriksaan petugas medis karena memang Fauzi punya penyakit diabetes. Pihak keluarga akan mengurus lebih lanjut jenazahnya di RSD dr. Soebandi," ujar Sutarjo.
ADVERTISEMENT