news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nathan, Korban Bom Gereja Santa Maria yang Selamat

13 Mei 2018 19:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan bom di Gereja Surabaya (Foto: Antara/HO/HUMAS PEMKOT)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan bom di Gereja Surabaya (Foto: Antara/HO/HUMAS PEMKOT)
ADVERTISEMENT
Ledakan bom yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Surabaya pada Minggu (13/5) pagi, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Salah satu yang meninggal dalam peristiwa tersebut adalah Vincencius Evan (11). Dia meninggal dunia di RS Bedah Surabaya, Minggu (13/5).
ADVERTISEMENT
Selain Evan, korban luka akibat peristiwa tersebut adalah Nathan (8). Nathan sendiri merupakan adik kandung Evan, saat ini dia tengah menjalani proses perawatan di RS Bedah Surabaya.
Kendati demikian, sempat berembus kabar di media sosial bahwa Nathan dikabarkan meninggal dunia. Kabar itu datang dari akun Facebook Brigaldo Sinaga. Kabar tersebut bahkan sempat dikutip oleh sejumlah media nasional.
"Belum berselang tiga jam kematian Evan (13) yang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria, akhirnya Nathan (9) menyusul kakaknya Evan pergi selamanya ke Rumah Bapa di Surga,” tulis Brigaldo Sinaga di dinding Facebook miliknya, Sabtu (13/5).
Seorang sumber kumparan (kumparan.com) yang enggan disebutkan namanya, menyebut bahwa kabar yang mengatakan Nathan meninggal dunia adalah sesuatu yang tidak berdasar. Sebab, dirinya merupakan seorang ibu yang kenal baik dengan keluarga Nathan. Saat ini dirinya pun masih saling berbagi informasi dengan keluarga Nathan.
ADVERTISEMENT
“Nathan masih dalam fase pemulihan pasca operasi amputasi kaki. Memang kondisi masih sangat kritis dirawat di ICU. Sedangkan ibunya juga masih dalam penanganan dokter untuk membersihkan luka akibat serpihan kaca,” ujar sumber kumparan yang enggan disebut namanya, Minggu (13/5).
Apa yang disebut olehnya itu ternyata dibenarkan oleh pihak RS Bedah Surabaya. Saat dikonfirmasi kumparan, pihak RS Bedah Surabaya mengatakan Nathan masih hidup. Saat ini tengah berada di ruang pemulihan.
“Nathan ada di ICU, baru selesai melaksanakan operasi bedah,” kata Tari, Operator RS Bedah Surabaya, Minggu (13/5).
Wajah muram pihak keluarga korban meninggal (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wajah muram pihak keluarga korban meninggal (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Sementara itu, terkait dengan kabar miring yang beredar seputar kondisi Nathan, sumber kumparan mengaku menyayangkan kabar-kabar tersebut. Sebab, dengan adanya kabar seperti itu, pihak keluarga akan semakin terbebani.
ADVERTISEMENT
“Saya terus terang sedih dengan berita-berita yang beredar yang kurang sesuai. Berita yang simpang siur sungguh melukai hati keluarga ” ujar dia.
Sumber kumparan yang tak ingin disebutkan namanya ini menyebut, anaknya satu sekolah dengan Evan dan Nathan, yakni di SD Santa Clara. Evan duduk di bangku kelas 6 SD, sementara Nathan duduk di kelas 2 SD.
“Anak saya kakak kelas Evan ketika anak saya di SD Santa Clara. Sekarang anak saya sudah SMP kelas 1 di SMP Santa Clara, yang masih 1 komplek juga dengan gereja,” tambahnya.
Gereja Santa Maria Tak Bercela (Foto: SMTB)
zoom-in-whitePerbesar
Gereja Santa Maria Tak Bercela (Foto: SMTB)
Saat ini ayah Evan dan Nathan dalam kondisi yang baik-baik saja. Kendati demikian, sang ayah sangat merasa terpukul akibat mengetahui anaknya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
“Kondisi orang tua Nathan, ayahnya terutama sedang sangat-sangat terpukul. Jiwanya terguncang. Sedangkan ibunya juga masih dalam penanganan dokter untuk membersihkan luka-luka akibat serpihan kaca,” jelasnya.
Ayah serta Ibu Evan dan Nathan mengemudikan mobil ke gereja untuk melaksanakan ibadah. Saat pertama kali datang, Evan dan Nathan diturunkan terlebih dahulu di gerbang gereja. Saat itulah ledakan dan malapetaka terjadi.
“Yang jelas memang orang tua Nathan tadi pagi itu drop anak-anak dulu di depan gerbang gereja, dan ortunya beranjak mengemudikan mobil untuk cari parkir,” tutupnya.