Negara Muslim di Asia Kecam Pembantaian Masjid Christchurch

15 Maret 2019 14:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kerabat berduka setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kerabat berduka setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pemimpin negara Islam di Asia mengecam penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Kecaman ini muncul karena banyak warga Asia yang menjadi korban penembakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Menlu Retno Marsudi mengutuk serangan teror tersebut. Retno mengatakan, enam warga Indonesia berada di dalam masjid saat serangan terjadi. 3 WNI berhasil melarikan diri sementara 3 lainnya belum diketahui keberadaannya.
"Indonesia mengutuk aksi penembakan tersebut. Khususnya karena aksi ini digelar di rumah ibadah dan Salat Jumat tengah berlangsung," ujar Retno di Gedung Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menyatakan kepada Reuters pihaknya masih mendata soal nasib warga Indonesia yang menjadi korban penembakan. Ada 331 WNI yang tinggal di Christchurch, 134 di antaranya merupakan pelajar.
Sementara itu, Anwar Ibrahim, pimpinan Partai Keadilan Rakyat (PKR), mengatakan Malaysia berduka atas serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat berduka atas terjadinya aksi yang sangat tidak berperikemanusiaan ini, ini bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan merenggut nyawa penduduk Selandia Baru," ujar Anwar.
"Kami menyampaikan duka cita dan simpati terdalam kepada keluarga korban dan rakyat Selandia Baru," lanjut dia.
Tantowi Yahya di KBRI Wellington Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Di kesempatan berbeda, Jubir Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kalin, mengecam aksi yang ia sebut sebagai serangan rasis dan fasis itu.
"Serangan ini menunjukkan sebuah permusuhan kepada Islam," ujar Kalin melalui akun Twitter.
"Kami telah menyaksikan banyak fobia terhadap Islam dan warga Muslim telah berubah menjadi ideologi yang jahat dan kejam. Dunia harus menentang paham tersebut dan harus menghentikan terorisme fobia Islam," kata Kalin.
ADVERTISEMENT

Virus Anti Muslim

Sementara itu, Dubes Afghanistan untuk Australia, Selandia Baru, dan Fiji, Wahidullah Waissi, mengatakan 3 warga negaranya terluka akibat penembakan tersebut.
"Saya menyampaikan duka cita kepada korban aksi tersebut yang berasal dari Afghanistan dan telah tertembak serta tewas," ujarnya.
Jubir Menlu Pakistan, Mohammad Faisal, mengutuk aksi ini melalui Twitter lengkap dengan tagar #pakistanagainstterror.
Di kesempatan berbeda, pimpinan organisasi Islam di India, Kamal Faruqi mengecam keras serangan tersebut.
"Sebuah virus anti Muslim telah menyebar di seluruh dunia. Seluruh pemeluk agama harusnya khawatir terhadap virus ini," ujar Faruqi seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan mayoritas korban penembakan merupakan pendatang dan pengungsi.
ADVERTISEMENT
"Mereka (korban) adalah bagian dari kita. Tapi, pelaku penembakan itu bukan bagian dari kita. Mereka tak punya tempat di Selandia Baru," ujar Ardern.