Nelayan Bali Curhat ke Sandi, Hidup Mereka Tak Tenang karena Abrasi

12 Maret 2019 19:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno bersama warga Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (12/3). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno bersama warga Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (12/3). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno berkampanye kepada sekelompok nelayan di Banjar Pebuahan, Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa (12/3).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, sejumlah nelayan curhat kepada Sandi soal abrasi pantai yang semakin hari semakin parah. Salah satu warga bernama Komang Artabawa mengatakan, ada 22 titik abrasi di Desa Banyu Biru, titik terparah ada di Banjar Pebuahan. Akibat abrasi itu, setidaknya ratusan rumah warga, satu sekolah, dan tiga musala hancur diterjang ombak. Apalagi, saat cuaca ekstrem.
"Kami ada di titik yang sangat kritis. Titik yang tiap malam dihantam sama ombak karena tidak ada pelindungnya. Dalam 10 tahun sudah habis banyak rumah hancur, satu sekolah tiga, musala, dan ratusan rumah warga. Banyak sekali usaha tutup, warung ada 10," kata Komang kepada Sandi.
Senada dengan Komang, Aryanto berharap ada tindakan dari sang cawapres untuk membangun infrastruktur di kawasan abrasi. Ini agar masyarakat dapat tidur dengan tenang, juga ekonomi warga bisa berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Kerusakan terparah di Pebuahan, tapi yang ditangani yang lainnya. Sosialisasinya kami ikuti, tapi waktu proyek turun kami yang di tengah kok enggak turun. Harapan masyarakat Pebuahan cuma satu, ya supaya tidurnya bisa tenang, tenang pekerjaannya, ekonominya biar bisa maju, cuma masalah penanggulangan abrasi saja. Selebihnya nggak ada apa-apa," kata Aryanto.
Kawasan abrasi di Banjar Pebuahan, Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Pantauan kumparan, di Banjar Pebuahan memang terjadi abrasi. Ada beberapa rumah warga yang rusak yang diterjang ombak. Bahkan, jarak bibir pantai dengan rumah warga cukup dekat. Tidak lebih dari 30 meter.
Sandi menyatakan, bila terpilih nanti akan segera membangun infrastruktur pelindung.
"Jadi, infrastruktur ini salah satunya memastikan bahwa pesisir kami lindungi, jangan sampai mengabaikan kehidupan masyarakat pesisir, sehingga mereka kehilangan pendapatannya, penghasilannya. Mereka harus merasakan ganasnya alam," kata Sandi.
ADVERTISEMENT
"Di bawah Prabowo-Sandi untuk melindungi 72 km dari garis pantai yang sangat rawan abrasi ada 22 titik yang kami fokuskan, bisa dikerjakan segera karena infrastruktur seperti ini yang sangat dibutuhkan warga untuk bisa memastikan untuk tidak kehilangan pekerjaan," ujar Sandi.
Sandi juga berencana infrastruktur akan dikelola dengan cara pola kemitraan. Ini agar masyarakat turut bertanggung jawab menjaga infrastruktur yang dibangun.
Rumah warga yang hancur diterjang ombak akibat abrasi di Banjar Pebuahan, Desa Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan