Neneng Rawat Mayat Suami dan Putrinya, Selalu Dipakaikan Selimut

30 Januari 2018 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi penemuan dua mayat di Cimahi (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penemuan dua mayat di Cimahi (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian Sektor Cimahi Selatan memeriksa Neneng Hatidjah dan Denni Rohmat yang menyimpan dua jenazah anggota keluarganya di dalam rumah, Gang Nusa Indah 6, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
ADVERTISEMENT
Saat ditemukan, dua jenazah tersebut sudah berupa tulang belulang kering. Polisi tidak menenukan adanya tanda kekerasan pada tulang belulang tersebut.
"Tulangnya utuh. Kita tidak otopsi karena susah, sudah berupa tulang belulang. Tapi tulangnya utuh tidak ada yang patah," kata Kepala Polsek Cimahi Selatan AKP Sutarman di kantornya, Selasa (30/1).
Sutarman menyebutkan, hasil pemeriksaan sementara, alasan Neneng menyimpan jenazah suami dan anaknya itu lantaran percaya mereka akan hidup lagi.
"Penjelasan beliau tidak menguburkan dan tidak memberikan kabar kematian tersebut karena dapat hidayah dari Allah melalui malaikat, katanya jenazah tidak boleh dimakam karena bakal hidup lagi menjalani hidup yang kedua," sebutnya.
Dua jenazah tersebut atas nama Hanung Sobana (86 tahun) dan Hera Sriherawati (50 tahun). Hanung merupakan kepala keluarga di rumah tersebut. Sedangkan Hera merupakan anak pertama Hanung.
ADVERTISEMENT
Hanung diduga telah meninggal pada Desember 2016. Adapun Hera diduga telah meninggal pada bulan Januari 2016. Selepas kedua anggota keluarganya meninggal, rumah tersebut ditinggali tiga orang, di antaranya istri Hanung dan dua anaknya.
Menurutnya, selama menyimpan dua jenazah itu di dalam rumahnya, Neneng memperlakukannya bak menjaga orang yang sedang tidur. Meski menyimpan dua mayat di dalam rumah, Sutarman mengatakan, Neneng tidak merasa bau.
"Jenazah itu dielap dibersihkan tulang belulangnya, kain selimutnya diganti pertiga hari sekali," kata dia.